1

PELAKSANAAN LOKAKARYA – PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN PRIORITAS JAWA TENGAH

Sekretaris BRIDA dan Kasubbag Program menghadiri Undangan Pelaksanaan Lokakarya Pengembangan Kawasan Perdesaan Prioritas Provinsi Jawa Tengah bertempat di Balai Desa Sirukun Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara, yang dilaksanakan pada 04 Juni 2024.

Acara dibuka oleh Kepala Bidang Pengembangan dan Kerjasama Desa Dinpermadesdukcapil Prov Jateng dilanjutkan paparan Narasumber dari Dr. Gunawan, M.Hum (FISIP UNNES) dan Eko Aribowo, ST, MM (Komite Ekonomi Kreatif Jateng).
Pengembangan Kawasan Perdesaan Prioritas Provinsi Jawa Tengah terdiri dari Kawasan Perdesaan Pertanian&Peternakan Kecamatan Paninggran Kabupaten Pekalongan dan Kawasan Perdesaan Agro Ekonomi Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegera.

Snapinsta.app_447605005_349614098140510_6445874544918825798_n_1080

Focus Group Discussion Identifikasi Permasalahan Sektor Infrastruktur Perencanaan Wilayah di Jawa Tengah

Semarang, 31 Mei 2024 di Ruang Rapat Prayogasala, Jawa Tengah, telah diselenggarakan Focus Group Discussion (FGD) yang bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan sektor infrastruktur dalam rangka penyusunan Background Study Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2025-2029. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya strategis untuk memperbaiki perencanaan pembangunan di wilayah tersebut.

Dalam FGD ini, para peserta membahas isu-isu krusial terkait infrastruktur dan perencanaan wilayah. Beberapa permasalahan yang diangkat meliputi:

  1. Keterbatasan Infrastruktur: Diskusi difokuskan pada infrastruktur yang saat ini masih terbatas, seperti jalan, jembatan, dan sarana transportasi lainnya. Bagaimana mengatasi keterbatasan ini agar pembangunan dapat berjalan lebih efisien dan efektif?
  2. Ketahanan Infrastruktur: Bagaimana mengantisipasi risiko bencana alam dan perubahan iklim terhadap infrastruktur? Apa langkah-langkah yang perlu diambil untuk memastikan ketahanan infrastruktur di masa depan?
  3. Konektivitas: Bagaimana meningkatkan konektivitas antara wilayah di Jawa Tengah? Apakah ada rencana pengembangan jaringan transportasi yang lebih baik?
  4. Penggunaan Teknologi: Bagaimana memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas perencanaan infrastruktur?

Hasil dari FGD ini akan menjadi dasar untuk menyusun Background Study Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2025-2029. Diharapkan bahwa dengan mengidentifikasi permasalahan dan menggali solusi bersama, Jawa Tengah dapat mengembangkan perencanaan pembangunan yang lebih baik dan berkelanjutan.

1

FORUM KOMUNIKASI PENGEMBANGAN TALENTA – OPTIMALISASI DAN IMPLEMENTASI EKONOMI SIRKULAR

FORUM KOMUNIKASI PENGEMBANGAN TALENTA DENGAN TEMA “PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN TALENTA MASYARAKAT DALAM OPTIMALISASI DAN IMPLEMENTASI EKONOMI SIRKULAR DI DESA”

Pemberdayaan dan pengembangan talenta Masyarakat dalam optimalisasi dan implementasi ekonomi sirkular di desa sangat penting dalam mendukung akselerasi pembangunan di Jawa Tengah khususnya dalam ketahanan sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Pengembangan pembangunan desa penting untuk dilakukan, utamanya upaya untuk pemberdayaan dan pengembangan talenta masyarakat sebagai usaha memperkuat perekonomian daerah berbasis desa. Salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat dan desa di Jawa Tengah dapat dilakukan melalui kegiatan optimalisasi dan implementasi ekonomi sirkular di desa.

Harapan kegiatan tersebut adalah dapat mengenalkan alternatif solusi dan inovasi agar implementasi ekonomi sirkular dapat mendukung akselerasi pembangunan di Jawa Tengah khususnya di desa. Semoga kegiatan ini dapat memberikan wawasan baru terkait proses pengelolaan sampah menjadi produk yang lebih bermanfaat dan tidak mencemari lingkungan.

1

FDA – TEKNOLOGI PEMANFAATAN LIMBAH MENJADI PUPUK ORGANIK

FORUM DISKUSI AKTUAL (FDA) “Teknologi Pemanfaatan Limbah Menjadi Pupuk Organik”
Kegiatan FDA ini merupakan kerjasama BRIDA Provinsi Jawa Tengah dengan Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah, khususnya dengan Bapak H. Abdul Hamid, M.

Harapannya teknologi ini dapat diimplementasikan dengan efektif dan efisien di lapangan. Dengan penggunaan pupuk organik maka dapat terjadi peningkatan produktivitas pertanian. Tanah menjadi lebih subur dan sehat, dan menghasilkan tanaman yang lebih baik dan berkualitas.

Teknologi pupuk organik dapat secara signifikan mengurangi jumlah limbah yang dibuang sembarangan dan mengurangi pencemaran lingkungan. Harapan kami teknologi ini terus berkembang dan beradaptasi sesuai dengan perubahan kondisi di lapangan. Inovasi berkelanjutan diperlukan untuk menjawab tantangan baru dan meningkatkan hasil yang dicapai. Terakhir, kami berharap masyarakat menjadi lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Kesadaran dan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat sangat penting untuk keberhasilan program ini.

Dengan semangat dan kerja sama semua pihak, kami yakin harapan-harapan ini dapat terwujud. Marilah kita bekerja bersama untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih, pertanian yang lebih berkelanjutan, dan kehidupan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

1

FGD – TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN LEBAKSIU

Focus Group Disscussion Optimalisasi Kelembagaan Technopark pada Taman Teknologi Pertanian (TTP) Lebaksiu di Kab. Tegal.

Acara di buka oleh Bpk Ka.Brida Prov Jateng, sambutan selamat datang Plh Dispertan Kab Tegal, Narsum dari Pandawa Kencana Farm (Prof. Gembong), hadir Bappeda dan OPD terkait Kab Tegal, peserta dari unsur KWT Lebaksiu, Camat Lebaksiu, Kades Lebaksiu, dan Penggiat lingkungan, kegiatan bertujuan untuk mengoptimalkan peran masing2 stakeholder dalam pengelolaan TTP Lebaksiu, menjaring kerjasama dari para pihak untuk mengoptimalkan fungsi TTP Lebaksiu.