Kota Semarang, 19 Mei 2025 – Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah melaksanakan kegiatan Pengawasan Kearsipan Internal sebagai bagian dari langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pengelolaan arsip di lingkungan perangkat daerah.
Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh instansi di bawah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengelola arsip sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku. Dengan pengawasan ini, diharapkan tercipta budaya tertib arsip, meningkatnya akuntabilitas lembaga, serta terjaminnya perlindungan arsip sebagai aset penting dan sumber informasi yang bernilai tinggi bagi daerah.
Pengawasan kearsipan ini menjadi salah satu bentuk komitmen Dinas Kearsipan dan Perpustakaan dalam mendukung tata kelola pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan berbasis data yang valid.
Kota Semarang, 25 April 2025 – BRIDA Provinsi Jawa Tengah melaksanakan kegiatan Forum Koordinasi Pengembangan Kebun Raya dengan tema “Rencana Pengembangan Hutan Wisata Tinjomoyo menjadi Kebun Raya Kota Semarang ” yang dilaksanakan di Ruang Rapat Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang.
Sambutan Selamat datang dan laporan progres rencana kebun raya Kota Semarang oleh Ibu Arwita Mawarti, S.T, M.T – Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang. Kegiatan dibuka oleh Kepala BRIDA Provinsi Jawa Tengah yg diwakili oleh Dr.Joko Mulyono, S.STP, M.Si – Kepala Bidang SDM IPTEK dan Infrastruktur . Narasumber kegiatan Raden Dwiarto, S.T (Direktorat Kemitraan Riset dan Inovasi – BRIN), Suraji, S.T, M.Si (Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kab. Boyolali). Kegiatan di Moderatori oleh Dr. Ling Safrinal Sofaniadi, S.T, M.Si , (Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang)
Kegiatan dihadiri OPD Pemerintah Kota Semarang dan Unsur Akademis Kota Semarang.
Kota Semarang – Pelaksanaan kegiatan FGD Penyusunan Background Study Kewilayahan dan Sosialisasi Konsep Pengisian Kuesioner Pembentukan Kelembagaan WP Kedungsepur pada 25 April 2025 di Aula Monumen PKK Ungaran dengan peserta OPD terkait dan Kabupaten/Kota wilayah Kedungsepur.
BRIDA Provinsi Jawa Tengah Gelar Forum Perangkat Daerah/Lintas Perangkat Daerah Tahun 2025: Wujudkan Sinergi Riset dan Inovasi untuk Pembangunan Daerah
Semarang, 17 April 2025 — Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan Forum Perangkat Daerah/Lintas Perangkat Daerah sebagai bagian dari tahapan perencanaan pembangunan Tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung di [tempat acara] dan diikuti oleh perwakilan dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), akademisi, mitra riset, serta unsur masyarakat.
Forum ini bertujuan untuk menyelaraskan program dan kegiatan BRIDA dengan arah kebijakan pembangunan daerah, serta menghimpun masukan strategis dari pemangku kepentingan lintas sektor. Dalam sambutannya, Kepala BRIDA Provinsi Jawa Tengah, Drs. Muhamad Arief Irwanto, M.Si., menyampaikan pentingnya memperkuat kolaborasi antarsektor untuk mendorong riset dan inovasi sebagai fondasi pengambilan kebijakan dan pembangunan berbasis data.
“Melalui forum ini, kami ingin memastikan bahwa program riset dan inovasi daerah tidak berjalan sendiri, tetapi terkoneksi dengan prioritas pembangunan daerah dan kebutuhan nyata di lapangan,” ujar Arief Irwanto.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan rencana kerja BRIDA tahun 2025, penyampaian pokok-pokok pikiran DPRD, dan sesi diskusi bersama OPD mitra. Beberapa topik strategis yang menjadi fokus antara lain penguatan kapasitas SDM riset, digitalisasi layanan inovasi, dan pembangunan infrastruktur riset yang inklusif.
Forum ini diharapkan menjadi wadah untuk memperkuat koordinasi lintas perangkat daerah, membangun sinergi antar pemangku kepentingan, serta memastikan arah pembangunan Jawa Tengah yang berbasis ilmu pengetahuan dan inovasi.
Sebagai penutup, peserta menyepakati komitmen bersama dengan penandatanganan Berita Acara untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam perencanaan dan pelaksanaan program riset dan inovasi di tahun mendatang.
📸 Dokumentasi kegiatan, notulen hasil forum, dan daftar hadir tersedia pada portal resmi BRIDA Jateng.
Program ini menjadi bentuk apresiasi kepada para peneliti individu, kelompok, maupun praktisi industri yang telah menghasilkan karya riset unggulan dan relevan dengan isu-isu pembangunan daerah. Tak hanya itu, ajang ini diharapkan menjadi jembatan antara dunia akademik dan praktis, guna mendorong kebijakan berbasis bukti (evidence-based policy) di lingkup pemerintahan daerah
Berdasarkan visi RPJMD Jawa Tengah 2025–2029, Anugerah ini mengangkat 5 (lima) tema utama:
Tata Kelola Pemerintahan Berintegritas dan Dinamis
Pertumbuhan Ekonomi yang Berdaya Saing
Pembangunan Wilayah yang Inklusif dan Berkelanjutan
Pembangunan Sosial Budaya
Pembangunan pendidikan dan Ketenagakerjaan
Ketentuan dan Tahapan Pelaksanaan
Karya riset yang dapat diikutsertakan adalah publikasi ilmiah (jurnal/prosiding) yang telah terbit dalam kurun waktu 2022–2025, dengan lokus penelitian di wilayah Jawa Tengah. Pendaftaran dilakukan secara daring melalui situshttps://docrida.id/anugrah/daftarmulai 22 April hingga 29 Juni 2025. Proses seleksi mencakup verifikasi administrasi, penilaian teknis oleh dewan juri, presentasi, serta wawancara. Dari seluruh peserta, akan dipilih 10 penerima anugerah yang nantinya diwajibkan menyusun Policy Brief bersama BRIDA dan dewan juri, sebagai kontribusi langsung terhadap arah kebijakan daerah.
Kota Semarang, 12 Maret 2025 – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) menyelenggarakan kegiatan Rapat Penyampaian Policy Brief Tentang Kewilayahan Kedungsepur dan Ketahanan Pangan di Jawa Tengah. Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid di Ruang Rapat Asisten Sekda Provinsi Jawa Tengah dan dihadiri oleh peserta dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Jawa Tengah serta OPD Kabupaten/Kota yang terkait.
Meningkatkan Kolaborasi dalam Pengelolaan Wilayah Kedungsepur
Salah satu topik utama dalam rapat ini adalah pembahasan tentang kewilayahan Kedungsepur, sebuah kawasan strategis yang melibatkan Kabupaten Semarang, Kota Semarang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Ungaran, dan Kabupaten Salatiga. Kawasan ini menjadi salah satu fokus pembangunan provinsi karena memiliki potensi besar untuk pengembangan ekonomi, sosial, dan infrastruktur.
Selain itu, rapat juga mengangkat topik ketahanan pangan yang menjadi isu krusial dalam pembangunan Jawa Tengah. Ketahanan pangan tidak hanya berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat, tetapi juga dengan keberlanjutan pertanian, distribusi pangan yang adil, dan pengurangan ketergantungan pada impor bahan pangan. Dalam penyampaian policy brief, dibahas pula langkah-langkah strategis yang perlu diambil oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui peningkatan produktivitas pertanian, pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, serta peningkatan sistem distribusi pangan yang lebih efisien.
Kebijakan Terpadu untuk Pembangunan Wilayah dan Ketahanan Pangan
Dalam rapat ini, BRIDA Provinsi Jawa Tengah juga menekankan pentingnya kebijakan yang mengintegrasikan aspek kewilayahan Kedungsepur dengan ketahanan pangan. Kedua aspek tersebut harus saling mendukung agar pembangunan di wilayah tersebut berjalan secara optimal. “Penyusunan kebijakan yang mengintegrasikan kewilayahan Kedungsepur dan ketahanan pangan adalah langkah awal yang penting untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” tambah Kepala BRIDA Provinsi Jawa Tengah.
Peserta rapat yang terdiri dari perwakilan OPD Provinsi dan Kabupaten/Kota terkait diberikan kesempatan untuk memberikan masukan dan berdiskusi terkait kebijakan-kebijakan yang akan diambil untuk mendukung pengelolaan wilayah Kedungsepur serta memperkuat ketahanan pangan di daerah masing-masing.
Menuju Pembangunan Berkelanjutan di Kedungsepur
Sebagai penutup, rapat ini diharapkan dapat mempercepat perumusan kebijakan yang lebih terarah dalam pengelolaan kewilayahan Kedungsepur dan penguatan ketahanan pangan di Jawa Tengah. Dengan dukungan seluruh OPD dan stakeholder terkait, Provinsi Jawa Tengah dapat mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, memperkuat ketahanan pangan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di
Kota Semarang, 11 Maret 2025 – BRIDA Provinsi Jawa Tengah menggelar Rapat Persiapan Penyusunan Dokumen Rencana Induk dan Peta Jalan Pemajuan IPTEK di Daerah (RIPJ-PID) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025-2029. Rapat yang berlangsung di Ruang Rapat Prayogasala, BRIDA Provinsi Jawa Tengah ini melibatkan peserta dari Bappeda Provinsi Jawa Tengah dan perwakilan dari seluruh bidang di lingkungan BRIDA Provinsi Jawa Tengah.
Identifikasi Background Study Sebagai Landasan Penyusunan RIPJ-PID
Salah satu agenda utama dalam rapat ini adalah identifikasi background study yang akan menjadi landasan penyusunan dokumen RIPJ-PID. Background study ini bertujuan untuk menggali data dan informasi terkait kondisi terkini di berbagai sektor, baik yang berkaitan dengan IPTEK, riset, maupun inovasi di Jawa Tengah. Identifikasi tersebut juga mencakup pemetaan potensi dan tantangan yang ada di daerah, serta analisis terhadap keberhasilan program-program inovasi yang telah dilaksanakan sebelumnya.
Melalui background study, diharapkan tim penyusun RIPJ-PID dapat menyusun strategi yang lebih tepat sasaran, serta mengidentifikasi kebijakan dan program prioritas yang perlu dikembangkan untuk mendorong pertumbuhan inovasi yang lebih merata di seluruh wilayah Jawa Tengah.
Kolaborasi Antara Bappeda dan BRIDA dalam Penyusunan RIPJ-PID
Dalam rapat ini, Bappeda Provinsi Jawa Tengah memberikan kontribusi penting dengan memberikan masukan terkait kebijakan pembangunan jangka panjang daerah yang harus sejalan dengan arah pengembangan riset dan inovasi. Kolaborasi yang erat antara Bappeda dan BRIDA diharapkan dapat menghasilkan dokumen RIPJ-PID yang holistik, menyeluruh, dan dapat dijadikan pedoman strategis dalam pengembangan IPTEK di provinsi ini.
Kegiatan ini juga melibatkan seluruh bidang di lingkungan BRIDA Provinsi Jawa Tengah, yang masing-masing memiliki keahlian dan tanggung jawab dalam pengembangan riset dan inovasi di berbagai sektor. Diskusi yang berlangsung dalam rapat ini semakin memperkaya wawasan dan memperkuat koordinasi antar bidang dalam menyusun rencana yang terintegrasi.
Harapan untuk RIPJ-PID yang Berdampak Positif bagi Pembangunan Daerah
Kepala BRIDA Provinsi Jawa Tengah dalam kesempatan tersebut menegaskan pentingnya peran inovasi dalam mempercepat pembangunan daerah. “Dokumen RIPJ-PID yang sedang kami susun ini akan menjadi acuan dalam mendorong berbagai sektor untuk lebih inovatif, berbasis teknologi, dan adaptif terhadap perubahan zaman. Kami berharap penyusunan dokumen ini dapat menghasilkan kebijakan yang konkret dan terukur untuk memajukan Jawa Tengah melalui penguatan riset dan inovasi,” ujarnya.
Rapat persiapan ini diharapkan dapat memastikan proses penyusunan RIPJ-PID berjalan lancar dan menghasilkan dokumen yang dapat mengakselerasi transformasi digital, pengembangan teknologi, serta peningkatan kapasitas SDM di seluruh sektor di Jawa Tengah. Dengan demikian, Jawa Tengah akan siap untuk menghadapi tantangan global dan berkontribusi lebih besar terhadap kemajuan ekonomi dan sosial di Indonesia.
Semarang, 27 Februari 2025 – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) menggelar kegiatan Sosialisasi Indeks Inovasi Daerah (IID) Tahun 2025 dan Identifikasi Inovasi Perangkat Daerah. Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid, yang berlangsung di Aula Monumen PKK, Semarang, dan diikuti oleh seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Jawa Tengah, baik secara langsung (luring) maupun daring.
Menguatkan Inovasi Daerah untuk Meningkatkan Daya Saing
Acara yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang Indeks Inovasi Daerah (IID) tahun 2025 ini menjadi penting karena IID merupakan salah satu instrumen untuk mengukur sejauh mana daerah mampu mengembangkan inovasi dalam berbagai sektor. Dengan adanya IID, diharapkan dapat tercipta pemetaan yang lebih jelas mengenai potensi inovasi di setiap daerah, yang pada gilirannya akan mendorong percepatan pembangunan dan meningkatkan daya saing daerah.
Sosialisasi IID dan Identifikasi Inovasi OPD
Pada kegiatan sosialisasi ini, para peserta mendapatkan penjelasan mendalam mengenai metodologi penilaian IID dan bagaimana cara mengidentifikasi serta memetakan inovasi yang telah dilakukan oleh masing-masing OPD. Selain itu, peserta juga diberikan panduan tentang bagaimana mengidentifikasi dan mendokumentasikan inovasi yang telah dilakukan oleh OPD mereka masing-masing, termasuk tantangan dan keberhasilan yang ditemui selama pelaksanaan. Identifikasi inovasi ini bertujuan untuk mendorong setiap OPD untuk lebih fokus pada upaya pengembangan inovasi yang dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, serta membantu pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan berbasis data inovasi.
Menatap Masa Depan yang Lebih Inovatif
Kegiatan Sosialisasi Indeks Inovasi Daerah (IID) Tahun 2025 dan Identifikasi Inovasi Perangkat Daerah ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk memajukan Provinsi Jawa Tengah melalui inovasi. Dengan semakin berkembangnya budaya inovasi di tingkat perangkat daerah, diharapkan akan tercipta solusi-solusi kreatif yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta mempercepat proses pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Semarang, 26 Februari 2025 – Dalam rangka meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di bidang IPTEK, riset, dan inovasi, BRIDA Provinsi Jawa Tengah sukses melaksanakan kegiatan Pengembangan Kompetensi Sinau Bareng Kanggo Jateng (Sinba Go Jateng) pada 26 Februari 2025. Kegiatan yang dilaksanakan secara luring dan daring ini diikuti oleh peserta dari berbagai kalangan, termasuk SDM IPTEK yang terlibat dalam jabatan fungsional (JF) di bidang IPTEK, riset dan inovasi, serta berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten/Kota di seluruh Jawa Tengah.
Sinba Go Jateng: Meningkatkan Kompetensi SDM IPTEK di Jawa Tengah
Kegiatan ini menjadi platform penting untuk pengembangan kompetensi bagi SDM IPTEK, baik yang berada di pemerintahan, lembaga riset, maupun para talenta-talenta muda yang terlibat dalam bidang pangan dan post-doctoral. Dalam pelaksanaannya, acara ini menggabungkan sesi tatap muka secara luring dan sesi daring yang memungkinkan peserta dari berbagai daerah di Jawa Tengah untuk ikut serta.
Kegiatan Sinba Go Jateng diharapkan dapat memperkuat sinergi antara berbagai stakeholder, termasuk pemerintah daerah, lembaga riset, dan sektor industri. Dengan mendatangkan para narasumber dan pakar di bidang riset dan inovasi, acara ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas peserta dalam bidang penulisan karya tulis ilmiah (KTI), yang menjadi salah satu alat utama dalam pengembangan riset dan inovasi di daerah.
Mendorong Peningkatan Kompetensi Penulisan KTI untuk Akselerasi Pembangunan
Salah satu fokus utama dari kegiatan ini adalah meningkatkan keterampilan peserta dalam menulis KTI. Kemampuan ini sangat penting untuk mendorong SDM IPTEK dalam menghasilkan riset yang dapat diimplementasikan untuk kemajuan pembangunan di Jawa Tengah. Dengan meningkatnya kompetensi di bidang penulisan KTI, diharapkan dapat tercipta riset-riset yang aplikatif dan relevan dengan kebutuhan daerah, serta mendukung kebijakan-kebijakan pembangunan yang berbasis pada data dan bukti ilmiah.
Kegiatan ini juga menjadi wadah untuk membangun ekosistem riset dan inovasi yang lebih solid, di mana para peneliti, praktisi IPTEK, dan pemangku kebijakan dapat saling bertukar pengalaman, ide, dan informasi. Sinergi yang dibangun dalam kegiatan ini diharapkan dapat mempercepat proses akselerasi pembangunan di Jawa Tengah, dengan memanfaatkan kekuatan riset dan inovasi sebagai motor penggeraknya.
Partisipasi Luas dan Dukungan dari Berbagai Pihak
Acara ini dihadiri oleh berbagai peserta, mulai dari OPD di tingkat provinsi, OPD pengampu JF di kabupaten/kota, hingga talenta-talenta muda di bidang pangan dan riset post-doctoral. Kehadiran peserta dari berbagai daerah menunjukkan besarnya antusiasme dan kebutuhan akan pengembangan kompetensi di bidang IPTEK, riset, dan inovasi.
BRIDA Provinsi Jawa Tengah berharap, melalui kegiatan ini, dapat menciptakan jaringan kolaborasi yang lebih kuat antara pemerintah, lembaga riset, dan pelaku industri untuk saling mendukung dalam upaya mendorong kemajuan teknologi dan inovasi. Penguatan ekosistem riset ini juga diharapkan dapat berkontribusi langsung dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat dan daya saing Jawa Tengah di tingkat nasional maupun global.
Harapan untuk Masa Depan yang Lebih Inovatif
Dengan dilaksanakannya kegiatan Sinba Go Jateng ini, BRIDA Provinsi Jawa Tengah menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas SDM IPTEK di daerah, mendorong inovasi yang berbasis riset, serta mempercepat transformasi pembangunan yang berkelanjutan. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya untuk menciptakan Jawa Tengah yang lebih inovatif, berdaya saing, dan siap menghadapi tantangan global melalui penguatan sektor riset dan inovasi.
Melalui pengembangan kompetensi yang lebih baik, BRIDA optimis bahwa kedepannya, Jawa Tengah akan semakin maju dalam menghadirkan solusi-solusi inovatif yang tidak hanya mendukung sektor IPTEK, tetapi juga memberikan dampak positif pada berbagai sektor lainnya, seperti ekonomi, kesehatan, dan lingkungan.
Klaten, 25 Februari 2025 – Kegiatan koordinasi pelaksanaan fasilitasi desa dampingan BRIDA Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025 di Aula Balai Desa Kurung, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak yang memiliki peran penting dalam mendukung pengembangan desa, antara lain Kepala BRIDA Provinsi Jawa Tengah beserta Sekretaris BRIDA, Kepala Bidang Fasilitasi dan Pemanfaatan Risnov, Kepala Subbag Program, serta Staf BRIDA. Selain itu, turut hadir juga perwakilan dari PT. Benih Citra Asia, Kepala Desa Kurung, dan perangkat desa setempat.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat koordinasi antara BRIDA Provinsi Jawa Tengah dengan desa-desa dampingan dalam rangka mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pemberdayaan ekonomi lokal melalui program fasilitasi yang telah direncanakan untuk tahun 2025. Kegiatan koordinasi ini juga memberikan kesempatan bagi para peserta untuk berdiskusi mengenai berbagai rencana dan tantangan yang dihadapi desa dalam mengimplementasikan program-program pengembangan yang ada.
Setelah acara koordinasi, agenda dilanjutkan dengan kunjungan kerja ke Futake Indonesia, yang terletak di Jalan Jogja Solo, Klepu, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten. Futake Indonesia dikenal sebagai pusat spesialis produksi turunan logam, mesin, furniture jalan, serta pengecoran logam. Perusahaan ini telah berkembang pesat dan memproduksi berbagai produk unggulan yang mendukung berbagai sektor usaha, seperti mesin tepat guna, mesin pengolahan sampah, mesin pertanian, mesin konstruksi, serta mesin industri makanan.
Tak hanya itu, Futake Indonesia juga menyediakan peralatan makanan seperti hotplate, loyang, dan wajan, serta berbagai alat usaha lain yang sangat bermanfaat bagi operasional UMKM di wilayah sekitarnya. Komitmen Futake Indonesia untuk selalu mengedepankan kualitas, teknologi, dan inovasi dalam setiap produknya semakin memperkuat posisinya sebagai mitra strategis dalam pengembangan industri kecil dan menengah (IKM).
Kunjungan ini bertujuan untuk melihat secara langsung potensi yang dimiliki oleh Futake Indonesia dalam membantu peningkatan kapasitas UMKM di wilayah Kabupaten Klaten, serta membuka peluang kolaborasi antara pemerintah daerah, BRIDA, dan sektor industri untuk meningkatkan perekonomian lokal.
Peningkatan Sumber Daya dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara sektor pemerintah dan swasta, serta meningkatkan efektivitas dalam pelaksanaan program-program fasilitasi yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Dengan adanya dukungan dari Futake Indonesia, diharapkan para pelaku UMKM di Klaten dan sekitarnya bisa lebih berkembang dan bersaing di pasar yang lebih luas.
Pemerintah Kabupaten Klaten dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui BRIDA Prov. Jateng terus berupaya memberikan perhatian khusus kepada sektor-sektor yang memiliki potensi untuk meningkatkan perekonomian lokal, dengan fokus pada pengembangan teknologi dan inovasi dalam setiap langkah yang diambil.
Dengan berlanjutnya program fasilitasi desa dampingan, diharapkan Kabupaten Klaten dapat menjadi model pengembangan desa yang berkelanjutan, mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, serta mempercepat transformasi digital dan teknologi di tingkat desa.