1631836660905-IMG-20210917-WA0001_detail

Pengelolaan BRIDA, Ganjar Akan Bermitra dengan Perguruan Tinggi

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi dukungan DPRD Jateng dalam percepatan pembentukan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA). Hal itu disampaikan Ganjar dalam rapat paripurna tentang pembentukan susunan perangkat daerah, Kamis (16/9/2021) 

Menurutnya, dengan dukungan semua pihak, cita-cita memiliki lembaga riset dan inovasi yang mampu menyelesaikan berbagai persoalan masyarakat itu bisa segera terwujud. 

“Terima kasih pada seluruh fraksi yang telah memberikan pandangan umum terkait rencana pembentukan BRIDA. Kami sependapat dengan pandangan umum yang disampaikan, bahwa pembentukan BRIDA harus didasarkan pada prinsip tepat fungsi dan memberikan nilai lebih pada peningkatan pelayanan publik di masyarakat,” kata Ganjar saat menyampaikan tanggapan dari pandangan umum fraksi. 

Ia mengatakan beberapa masukan telah diberikan DPRD Jateng terkait pembentukan BRIDA ini. Dirinya sepakat, bahwa nantinya BRIDA tidak hanya diisi ASN, namun juga kalangan profesional. 

“Untuk SDM selain kita isi dengan SDM sendiri, kita bisa bermitra dengan perguruan tinggi atau lembaga riset lainnya, atau inovator dan peneliti yang cukup banyak, yang non ASN bisa kita ajak mengisi lembaga ini,” jelasnya. 

Namun hal itu, lanjut Ganjar, tidak bisa dengan cepat dilakukan. Prinsipnya,  saat ini yang paling penting adalah membentuk lembaganya terlebih dahulu agar segera bisa berkontribusi. 

“Kita akan mulai tahap demi tahap, umpama kelembagaannya nanti kita cangkokkan dulu, semacam UPT. Kalau nanti sudah jalan, maka bisa kita tingkatkan lagi dengan SOTK baru, sekelas OPD yang lainnya,” ungkapnya. 

Terkait rencana itu, Ganjar telah mengumpulkan para doktor dan pejabat fungsional yang ahli di Jateng untuk mengisi lembaga tersebut. Mereka sudah presentasi terkait banyak hal, termasuk politik kesehatan, pendidikan, lingkungan, energi dan sektor lainnya. 

“Ini pemanasan yang kita lakukan pararel dengan pembentukan BRIDA. Sementara dari BRIN Pusat, saya sudah komunikasi agar bisa mendapatkan bimbingan, sehingga BRIN Pusat bisa dan mereka siap mengadvokasi sekaligus mendampingi,” jelasnya. 

Ganjar mengatakan memang sudah lama memimpikan adanya BRIDA di Jateng. 

“Rasa-rasanya kami memang pengen lebih cepat, karena kok penting betul. Ini jadi kegelisahan banyak orang, tapi belum banyak yang melakukan. Maka, saya minta ayo Jateng lebih dulu sambil kita belajar dan memperbaiki jika ada yang kurang,” pungkasnya.

1681856371705-IMG-20230419-WA0000

Lantik Kepala BRIDA, Ganjar Kembangkan Riset Jateng

Setelah menjadi provinsi pertama yang memiliki Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo resmi melantik Mohammad Arief Irwanto sebagai Kepala BRIDA.

Melalui BRIDA, Gubernur mendorong pengembangan riset di Provinsi Jawa Tengah agar dapat membantu menyelesaikan persoalan besar di Jateng.

“Untuk pertama kami sudah ada kepala OPD untuk menangani BRIDA. Maka risetnya akan coba kami kembangkan, development-nya kami kembangkan,” kata Ganjar usai melantik pejabat fungsional dan pejabat pimpinan tinggi pratama di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Selasa (18/4/2023).

Tugas pertama, gubernur menginstruksikan Arief agar berkoordinasi dengan BRIN. “Saya minta BRIDA koordinasi dengan BRIN agar beberapa persoalan di daerah betul-betul bisa ada benang merahnya dan bisa terbantu,” kata Ganjar.

Gubernur Jateng dua periode itu mengatakan, BRIDA punya banyak pekerjaan rumah. Apalgi tantangan global berubah dengan sangat cepat. BRIDA juga diharapkan mampu jadi tempat pengembangan skill sumber daya manusia dalam hal ini ASN Jawa Tengah.

“Tantangan globalnya berubah, dunia makin tidak berpola, tidak bisa begitu-begitu saja. Teknologi informasi, dunia digital sekarang wajib diketahui dan dipahami, maka perlu upgrade, upskill dari seluruh ASN-nya,” ujarnya.

Di sisi lain, Ganjar juga berharap dengan adanya BRIDA bisa mengakselerasi pekerjaan rumah yang ingin diselesaikan sebelum masa jabatan Ganjar-Yasin berakhir pada September mendatang.

“Saya dengan Pak Wagub dengan Gus Yasin tinggal sampai September, kami akan lari kencang. Kemiskinan ekstrem-lah, stunting-lah, lalu kami kejar infrastruktur-lah, termasuk menyiapkan SDM ke depan,” tegasnya.

Jelang akhir masa jabatan, Gubernur melantik sebelas pejabat struktural dan satu pejabat fungsional di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Beberapa di antaranya, merupakan wajah lama yang telah malang melintang mendampingi Ganjar sejak periode pertama.