FGD Penyusunan Workplanning Cluster Innovation Jawa Tengah oleh Politeknik Negeri Semarang

Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Workplanning Cluster Innovation. Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh visualisasi posisi dan struktur Triple Helix dalam rencana sistem inovasi antara Pendidikan Vokasi, Masyarakat/Industri, dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. FGD tersebut merupakan bagian dari Program Penguatan Ekosistem Kemistraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah. Kepala Brida Provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh Kabid SDM & Infrastruktur Riset dan Inovasi hadir sebagai narasumber dalam acara ini1.

Selain itu, pada tanggal 3 April 2024, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Tengah juga menyelenggarakan FGD Penyusunan Program dan Kegiatan untuk tahun anggaran 2025. Acara ini dihadiri oleh para pejabat administrator, pejabat fungsional/sub koordinator, serta pejabat pelaksana di lingkungan BKD Provinsi Jawa Tengah2.

FGD merupakan metode yang digunakan dalam berbagai konteks perencanaan, termasuk dalam penyusunan rencana pembangunan. Metode ini memungkinkan para pemangku kepentingan untuk berdiskusi, berbagi pandangan, dan menghasilkan pemikiran kolaboratif yang dapat membentuk kebijakan dan program yang lebih baik3. Semoga kegiatan-kegiatan semacam ini dapat terus memperkuat ekosistem inovasi di Jawa Tengah 

Snapinsta.app_439614062_324556680646252_8025712480269040866_n_1080

Forum Diskusi Aktual: Peran penting wawasan kebangsaan bagi pemuda dalam pembangunan bangsa

Perkembangan globalisasi dan teknologi yang sangat pesat memberikan wawasan dan pandangan yang luas bagi para pemuda.

Perkembangan saat ini menunjukkan banyaknya ideologi bangsa yang terkikis dalam diri pemuda Indonesia. Peran aktif pemuda dalam mengkritisi pembangunan menjadi hal yang baik, namun etika dan sopan santun dalam menyampaikannya sudah jauh dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

Jiwa gotong royong yang menjadi ciri khas lokal Indonesia, telah luntur pada diri sebagian Pemuda yang acuh terhadap sekitarnya dan cenderung individualis pada kepentingannya.

Berbagai langkah antisipasi perlu dilakukan dalam rangka meningkatkan jiwa nasionalisme dan cinta tanah air, salah satunya dengan menanamkan pemahaman wawasan kebangsaan. Untuk diketahui bersama bahwa wawasan kebangsaan ini merupakan cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya, yang didasari oleh falsafah cita-cita dan tujuan nasional.

Harapannya, para pemuda aset bangsa ini mampu mengejawantahkan materi wawasan kebangsaan berlandaskan pada 4 (empat) konsensus bangsa, yakni Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.

Pada akhirnya, tidak hanya pemuda, tapi semuanya dituntut untuk terus memahami serta mempedomani secara baik ajaran yang terkandung dalam konsepsi wawasan kebangsaan. Hal ini dikarenakan aktualisasi wawasan kebangsaan tidak hanya ditumbuhkan dari diri pemuda, tetapi juga perlu dukungan dari lingkungan melalui pengajaran serta keteladanan.

Sosialisasi Lomba Kreativitas dan Inovasi (KRENOVA) tingkat Kota Semarang

Kepala Bidang Fasilitasi dan Pemanfaatan Riset dan Inovasi Menyampaikan Kegiatan Sosialisasi Lomba Kreativitas dan Inovasi dengan tema “Peningkatan Perekonomian dan Kesejahteraan Masyarakat yang Berdaya Saing Melalui Inovasi Teknologi”.

Acara dibuka oleh Plt. Kepala BRIDA Kota Semarang dengan narasumber anggota Komisi A Kota Semarang (Novi Sukmawati Ayuningsih, SE), BRIDA Prov. Jateng (Agung Koenmarjono, SH) dan Praktisi (Marjoko, ST, MBA), di MG. Setos Kota Semarang.

Undangan dihadiri oleh beberapa unsur masyarakat antara lain instansi vertical Kota Semarang, Universitas sekitar Kota Semarang dan SMA/SMK/MA Negeri maupun Swasta dan beberapa turut memberi tanggapan dalam acara tersebut.

Snapinsta.app_439509105_324543680647552_2832446377330616650_n_1080

Forum Diskusi Aktual: “Pengolahan Sampah Menjadi Pupuk Organik”

Kegiatan Sosialisasi Kebijakan Pembangunan Daerah dalam bentuk FDA dengan tema “Pengolahan Sampah Menjadi Pupuk Organik”

Acara dibuka oleh BRIDA Provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh Kabid Kebijakan Pembangunan, Riset dan Inovasi, dengan narasumber anggota Komisi E (Hj. Endrianingsih Yunita, SP. dan Hj. Ida Nurul Farida, M.Pd) di Aula Rumah Makan Diwak Magelang. DLH Kab Magelang

Kegiatan tersebut dihadiri Bappeda Kab Magelang dan turut memberi tanggapan dalam acara tersebut.

Snapinsta.app_439503719_324541733981080_2788991297721101588_n_1080

Forum Diskusi Aktual: Peran pekerja dalam pembangunan ekonomi daerah

Kegiatan FDA ini merupakan kerjasama BRIDA Provinsi Jawa Tengah dengan Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah, khususnya Bapak H. Mawahib dan Ibu Hj Tazkiyatul Muthmainnah SKM. Dengan mengambil tema tentang Peran Pekerja Dalam Pembangunan Ekonomi Daerah.

Peran kunci pekerja dalam memajukan ekonomi daerah : 1. Pekerja sebagai tenaga kerja produktif, 2.Pekerja seringkali menjadi sumber inovasi dan kreativitas dalam ekonomi daerah. 3.Pekerja yang terampil dan terdidik dapat meningkatkan kapasitas produksi dan inovasi di tingkat lokal. 4.Pekerja yang berpenghasilan baik dapat meningkatkan kualitas hidup mereka serta keluarga mereka. 5. Pekerja dapat berperan dan berpatisipasi dalam kebijakan publik melalui serikat pekerja atau kelompok advokasi lainnya.

Mengatasi tantangan ini membutuhkan pendekatan yang holistik dan kolaboratif dari Pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil dan organisasi Internasional.

Disamping itu beberapa program untuk peningkatan para pekerja antara lain melalui program magang ke Jepang yang sudah reguler dilaksanakan, mendorong program pendidikan vokasi dan program pelatihan berbasis kompetensi bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) di Jawa Tengah. Program-program tersebut diharapkan dapat meningkatkan pendidikan dan keterampilan para pekerja atau calon pekerja di Jawa Tengah.

slide 1

DISEMINASI INOVASI DAN TEKNOLOGI PENGEMASAN DAN PENGAWETAN MAKANAN

DISEMINASI INOVASI TEKNOLOGI
“Teknologi Pengemasan dan Pengawetan Makanan Tanpa Bahan Pengawet”
Kabupaten Cilacap, 22 Maret 2024

Kegiatan tersebut dihari oleh Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah, Gapoktan Kecamatan Jeruk Legi Kabupaten Cilacap

Brida Provinsi Jawa Tengah menjalin kerjasama dengan Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah guna menyelenggarakan Diseminasi Inovasi Teknologi.

slide 1

FORUM PERANGKAT DAERAH RENJA BRIDA PROVINSI JAWA TENGAH

Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan Forum Perangkat Daerah Rencana Kerja BRIDA Tahun 2025 pada tanggal 20 Maret 2024 yang betempat di Gedung Sasana Widya Praja BPSDMD Provinsi Jawa Tengah dengan mengangkat Tema “Sinergi Lintas Sektor Mewujudkan Kolaborasi Riset dan Inovasi Mendukung Penguatan Daya Saing Daerah”.

Kegiatan tersebut diawali dengan Laporan Ketua Panitia Penyelenggara oleh Sekretaris BRIDA Provinsi Jawa Tengah (Tri Yuni Atmojo, ST, M.Si), dilanjutkan dengan Sambutan sekaligus Pembukaan Acara oleh Kepala BRIDA Provinsi Jawa Tengah (Drs. Mohamad Arief Irwanto, M.Si).
Hadir sebagai Narasumber antara lain Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah BRIN (Dr. Yopi); Ketua Komisi E (Abdul Hamid, S.Pd.I) dan Wakil Ketua Komisi E (H. Abdul Aziz, S.Ag, M.Si) DPRD Provinsi Jawa Tengah, BAPPEDA Provinsi Jawa Tengah (Dedi Nurhadi, S.IP, M.Sos) serta Direktur CV Pendawa Kencana Multifarm (Prof. Dr. Ir. Gembong Priyatmo Arbyatono). Acara berjalan dipandu oleh Dr. R. Slamet Santoso, M.Si.

Turut hadir pula sebagai peserta yaitu perwakilan dari OPD di Lingkungan Provinsi Jawa Tengah, Perwakilan dari Provinsi Jabar, Jatim, DIY, Perwakilan dari BRIDA/BAPPERIDA/BAPPEDA LITBANG Kabupaten/Kota di Lingkungan Provinsi Jawa Tengah, Perwakilan Pimpinan Perguruan Tinggi, Perwakilan Lembaga Riset serta para Pejabat Administrator, Pengawas, Fungsional dan Pelaksana di Lingkungan BRIDA Provinsi Jawa Tengah.

slide 1

RAPAT PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIS ROADMAP STRATEGI PPPDN DAN UMKM

Beberapa point bahasan tersebut adalah :
• Pembuatan roadmap TKDN dan menetapkan produk prioritas yang akan dikembangkan;
• Optimalisasi pendampingan UMKM berkelanjutan terkait masalah akses pembiayaan, sumber daya manusia,
perizinan serta proses dalam pendaftaran e-catalogue yang dihadapi oleh UMK; serta deregulasi aturan yang menghambat. sinergitas pemutakhiran basis data tunggal
• Penguatan pengawasan P3DN oleh inspektorat secara objektif dan independen dalam setiap tahapan pengadaan barang/jasa mulai dari perencanaan, persiapan, tender, pelaksanaan pekerjaan hingga serah terima.
• Menyusun petunjuk teknis tentang perencanaan; persiapan dan pelaksanaan pengadaan barang/jasa hasil produk dalam negeri (PDN);
• Sosialisasi dan peningkatan kompetensi terkait PDN kepada seluruh pelaku pengadaan;
• Konsolidasi dengan kementerian terkait untuk meningkatkan kesepahaman atas peraturan.

slide 1

KAJIAN INTEGRATED FARMING SYSTEM DI JAWA TENGAH

KAJIAN “MEMBANGUN INTEGRATED FARMING SYSTEM DI JAWA TENGAH”
Kamis, 14 Maret 2024
Bersama ketiga narasumber diantaranya : Bp. Endrogunawan, SP, ME, PhD (Kepala Biro Perencanaan Kementerian Pertanian RI) , Dr. Ir. Supriyadi, MP (Ketua Prodi Pengelolaan Hutan Fakultas Pertanian UNS Surakarta), Ir. Ekaningtyas Kushartanti M.P, praktisi penerapan IFS serta dimoderatori oleh Dr. Forita Dyah Arianti M.Si (BRIN).

Kegiatan tersebut dilaksanakan secara hybrid dan mengundang beberapa OPD Provinsi yaitu Kepala OPD Provinsi Jawa Tengah (Biro ISDA, BAPPEDA, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Perkebunan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan); dan juga Kepala OPD Kabupaten/Kota yang diundang hadir; Para peneliti BRIDA Provinsi Jawa Tengah.

Salah satu tantangan utama adalah kesadaran dan pemahaman yang kurang di kalangan petani terkait dengan konsep dan manfaat dari IFS. Pendidikan dan pelatihan yang lebih baik diperlukan untuk meningkatkan pemahaman mereka.

Kegiatan kajian ini merupakan awal dari kegiatan penelitian dibidang pertanian, khususnya dalam rangka penajaman tema penelitian dan tahapan penyusunan kerangka acuan kerja (KAK) yang selanjutnya dituangkan dalam Riset Desain Penelitian. Sehingga output dari kajian ini adanya gambaran pelaksanaan IFS di Jawa Tengah, yang akan disampaikan oleh para pakar pertanian.

Salah satu contoh pelaksanaan IFS yang cukup berhasil berada di Desa Jagan Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo, namun IFS yang berjalan tersebut masih milik perseorangan (Bapak Heri Sunarto). Harapan kami kedepan adalah untuk dapat mengimplementasikan IFS tersebut ke daerah lain.

Mengingat IFS sudah lama sekali dilakukan, namun masih gagal, untuk itu perlu ada konsep yang jelas, sehingga menjadi konsep yang seksi bagi petani, yang mampu menarik minat petani untuk melaksanakan sendiri. Pelaksanaan IFS mampu menghasilkan seperti halnya pendapatan buruh, maka akan cukup menjanjikan. Untuk itu perlu sebuah model, akan disiapkan lokasi yang dapat dipakai untuk percontohan pengembangan. (Perwakilan DLHK Provinsi Jawa Tengah)

Pendekatan kultur budaya kepada petani sangat penting untuk mencapai keberhasilan IFS. Selama ini kita melaksanakan secara parsial: beras impor, harga mahal, dipaksa untuk tambah tanam (sentralistik). Selain itu, Penyuluh Petani saat ini jarang disentuh karena tidak berkontribusi dalam menghasilkan PAD. (Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo).

slide 1

PENDAMPINGAN PELATIHAN DESA BINAAN DARI BAZNAS PROVINSI JAWA TENGAH

Pelatihan UMKM Bidang Budidaya Jamur Tiram dan Jamur Kuping Bagi Warga Desa Miskin Ekstrim Jaringan OPD Provinsi Jawa Tengah di Kabupaten Karanganyar 7 Maret – 9 Maret 2024.

Kegiatan tersebut diikuti oleh 2 orang perwakilan dari masing-masing desa dampingan se OPD Jawa tengah. Dalam hal ini UPZ Brida Provinsi Jawa Tengah mengikuti pembukaan dan mendampingi peserta pelatihan dari desa dampingan Brida Provinsi Jawa Tengah.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan menurunkan angka kemiskinan di Jawa Tengah, BAZNAS Provinsi Jawa Tengah mengadakan kegiatan pelatihan budidaya jamur tiram dan jamur kuping bagi mustahik produktif desa miskin ekstrem dampingan Organisasi Perangkat Daerah provinsi Jawa Tengah.