Karimunjawa sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional
Kepulauan Karimunjawa, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional (RIPPARNAS 2010 – 2025), telah ditetapkan sebagai salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di Indonesia. Status ini menegaskan pentingnya Karimunjawa dalam peta pariwisata nasional dan menempatkannya sebagai prioritas pengembangan pariwisata berkelanjutan.
Pendampingan Desa Wisata oleh Pemerintah Kabupaten Jepara
Pemerintah Kabupaten Jepara aktif melakukan pendampingan desa wisata di Desa Karimunjawa dan Kemujan. Aktivitas wisata utama di Karimunjawa meliputi wisata pantai, tracking mangrove, diving, dan snorkeling yang telah menarik minat wisatawan domestik dan mancanegara.
Tantangan dan Permasalahan Lingkungan
Sebagai kawasan konservasi sekaligus destinasi wisata, Karimunjawa menghadapi berbagai tantangan. Tekanan dari aktivitas wisata seperti tracking, diving, dan snorkeling mengancam ekosistem terumbu karang. Selain itu, peningkatan jumlah sampah, termasuk dari wisatawan, menjadi masalah serius. Fasilitas Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) belum dimanfaatkan secara optimal karena hasil olahannya belum memiliki pangsa pasar. Sebagian masyarakat juga masih membuang sampah di lahan kosong. Selain itu, Karimunjawa juga menghadapi kendala dalam hal daya dukung air dan energi.
Inisiatif Kajian Pengembangan oleh BRIDA dan LPPM UNS
Menyikapi permasalahan tersebut, Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Jawa Tengah, bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret (UNS), berinisiatif melakukan kajian untuk desain pengembangan Karimunjawa. Kajian ini dilakukan sesuai dengan saran dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves). Pada tahun ini, kajian awal sedang berlangsung untuk menyusun arah umum kebijakan yang diperlukan.
Kesimpulan
Dengan perumusan grand desain pengembangan yang komprehensif, diharapkan Karimunjawa dapat mengatasi berbagai tantangan yang ada dan berkembang menjadi destinasi wisata yang berkelanjutan, menjaga keseimbangan antara konservasi dan pariwisata.
