1

TECHNOPRENEUR CAMP, SEBAGAI AJANG MENUMBUHKAN WIRAUSAHA PEMULA BERBASIS TEKNOLOGI

Sukoharjo – Bertempat di Hotel Lor In Syariah Sukoharjo pada tanggal 6-7 Desember 2023 diselenggarakan kegiatan Technopreneur Camp Tahun 2023 dengan tema “Pengembangan Start-Up Inovatif Sebagai Strategi untuk Tetap Relevan di Era Transformasi Digital”. Kegiatan dibuka oleh Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Jawa Tengah Drs. Mohamad Arief Irwanto, M.Si, beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan fasilitasi lanjutan bagi para nominator pemenang lomba Kreativitas dan Inovasi Masyarakat (KRENOVA) dan Penjaringan Inovasi Masyarakat (PIM).

Berbagai fasilitasi lanjutan seperti fasilitasi pendaftaran kekayaan intelektual, diseminasi teknologi serta kegiatan Inkubasi bisnis teknologi. Pada kegiatan Technopreneur Camp kali ini bertujuan untuk memunculkan rintisan wirausaha pemula berbasis teknologi serta meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM inventor/inovator.

Kegiatan ini diikuti sebanyak 60 orang peserta yang terdiri dari unsur Bapperida/Bappeda/Litbang Kabupaten/Kota di Jawa Tengah sebanyak 22 peserta dan Inventor dan Inovator hasil Lomba di Jawa Tengah sebanyak 38 Peserta. Adapun Narasumber dihari pertama yaitu Idris, SE, M.Si (Koordinator AIBI Wilayah Jateng dan Yogyakarta) dengan materi: Creative and Design Thinking dan Roy Wibisono (CEO, Founder Naruna Ceramic) dengan materi: Manajemen Operasional dan SDM dengan moderator Soekma Agus Sulistyo (Solo Techno Park)

Sedangkan untuk Narasumber di hari kedua yaitu Mardjoko, ST, MBA, MSc dengan materi: Strategi Pemasaran di Era Digital dan Emir Hartri Putra, ST (Impala Network) dengan materi: Optimalisasi dan Penguatan Business Model Canvas bagi Start-up dengan moderator Yohanes Widya (Solo Techno Park)

Kegiatan ini merupakan kegiatan Pra Inkubasi Wirausaha Inovasi (INWINOV) BRIDA Provinsi Jawa Tengah, yang selanjutkan akan dipilih peserta sebanyak 10 Inventor/Inovastor menjadi tenant binaan melalui Business Model Canvas (BMC) terbaik.

1

Benchmarking Transformasi Birokrasi dan Pengembangan SDM ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Benchmarking Transformasi Birokrasi dan Pengembangan SDM ke Pemerintah Provinsi Jabar. Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Jawa Tengah telah melakukan benchmarking terhadap transformasi birokrasi dan pengembangan SDM ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Dalam rangka meningkatkan kinerja dan pelayanan publik, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengadopsi manajemen talenta melalui profiling kompetensi dan potensi seluruh ASN dalam 9 box talent serta manajemen kinerja dalam aplikasi Sistem Informasi Manajemen Talenta Jawa Barat (SIM JAWARA) yang terintegrasi dengan Sistem Informasi Aparatur Jawa Barat (SIAP JABAR) sebagai sumber data kepegawaian ASN Jawa Barat.

Renstra Provinsi Jawa Barat 2018-2023 merupakan dokumen perencanaan sisa tiga tahun dari lima tahunan menjadi dasar dalam pelaksanaan program dan kegiatan selama kurun waktu tersebut. Sebagaimana diketahui bahwa Restra Perangkat Daerah setiap dua tahun harus direview. Selain diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan kejadian-kejadian luar biasa di tahun 2020 yakni Pandemi Covid-19 dan ditetapkannya RPJMN yang baru, dan merubah RPJMD Provinsi Jawa Barat yang menjadi turunannya, menjadikan Renstra BPSDM wajib direview.

Dengan melakukan benchmarking, diharapkan birokrasi dan SDM di Jawa Tengah dapat belajar dari organisasi lain yang telah berhasil dalam melakukan transformasi birokrasi dan pengembangan SDM. Dalam jangka panjang, diharapkan kegiatan ini dapat membantu meningkatkan kualitas pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

1

Technopreneur Camp “Pengembangan Start-Up Inovatif Sebagai Strategi untuk Tetap Relevan di Era Transformasi Digital”

Dalam rangka meningkatkan kapasitas SDM rintisan Perusahaan Pemula Berbasis Riset, Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Jawa Tengah akan menyelenggarakan kegiatan Technopreneur Camp dengan tema “Pengembangan Start-Up Inovatif Sebagai Strategi untuk Tetap Relevan di Era Transformasi Digital” selama dua hari pada tanggal 6-7 Desember di Lorin Syariah Hotel Solo, Kab. Sukoharjo.

408078431_634750531964778_477415676090583318_n

Pembahasan Policy Brief dengan tema “Penguatan Sistem Pendidikan Vokasi untuk SDM Jawa Tengah Berdaya Saing”

Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Jawa Tengah mengadakan rapat pembahasan policy brief pada Senin, 04 Desember 2023 di Ruang Rapat Lt. 2 Brida Provinsi Jawa Tengah. Rapat tersebut membahas tema “Penguatan Sistem Pendidikan Vokasi untuk SDM Jawa Tengah Berdaya Saing”. Rapat ini merupakan tindak lanjut dari FGD mengenai percepatan pencapaian 10 Program Prioritas Pembangunan Daerah sebagai Program Unggulan Daerah Tahun 2024.

Saat rapat, Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Jawa Tengah membahas strategi untuk memperkuat sistem pendidikan vokasi di Jawa Tengah agar SDM Jawa Tengah dapat bersaing di pasar kerja yang semakin ketat. Untuk memperkuat sistem pendidikan vokasi di Jawa Tengah, beberapa strategi yang dapat dilakukan adalah:

  1. Revitalisasi pendidikan vokasi: Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah memfokuskan pada technical vocational education and training. Kebijakan ini diharapkan bisa membawa kemajuan pendidikan vokasi, sehingga meningkatkan kualitas lulusan pendidikan vokasi.
  2. Sinkronisasi kurikulum: Kemendikbud menyarankan untuk melakukan sinkronisasi kurikulum antara SMK dan industri. Hal ini bertujuan agar lulusan SMK memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri.
  3. Kehadiran guru atau dosen tamu dari kalangan pakar (industri): Kemendikbud juga menyarankan kehadiran guru atau dosen tamu dari kalangan pakar (industri) minimal 50 jam per program studi (prodi) atau semester.
  4. Program magang: Kemendikbud menyarankan adanya ketersediaan program magang minimal satu semester di IDUKA.
  5. Uji kompetensi atau sertifikasi kompetensi: Kemendikbud menyarankan adanya uji kompetensi atau sertifikasi kompetensi bagi seluruh lulusan vokasi, dan bagi guru dan dosen vokasi.
1687792933019-Decaso_dengan_label-removebg-preview

DECASO (DETERGENT CAIR SAMPAH ORGANIK), SEBUAH PENYEMPURNAAN PRODUK TURUNAN ECO-ENZYME

Detergen merupakan produk kimia yang umumnya digunakan dalam aplikasi pembersih, yang kini permasalahan baru biodiversitas terancam ketika detergen dibuang begitu saja ke perairan, sehingga menjadi masalah pencemaran ekologi serius karena sulit untuk didegradasi bahkan setelah limbahnya diolah terlebih dahulu.

Oleh karena itu, perlu sebuah terobosan green-tech, di mana produk detergent meski sama-sama bersifat surfaktan, air buangan yang menjadi tercemar ini dapat berkurang , bahkan tertanggulangi. Detergen cair tersebut harus berbasis surfaktan ramah lingkungan berbahan sampah organic, yang umumnya mengandung H2O2, C3H6O3, bersifat surfaktan dan aktivitas enzyme bagi nutrient vektor mikroba probiotik dan xenobiotic makro-mikro.

Salah satu produk detergent yang ramah lingkungan mengandung Eco enzyme yang merupakan cairan organik kompleks yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan organik, gula, dan air. Bahan organik yang digunakan untuk pembuatan eco enzyme dapat berupa sampah organik seperti sampah sayuran maupun sampah buah-buahan. Oleh karena itu eco enzyme dapat digunakan sebagai cara pengolahan sampah organik.

Eco enzyme dihasilkan dari proses dekomposisi senyawa karbon yang terdapat pada substrat (sampah jeruk). Eco enzyme juga dihasilkan dari dekomposisi dari senyawa protein, garam mineral, dan asam organik. Kulit jeruk mengandung bromelain yang dapat menghasilkan enzim amilase. Kulit jeruk juga mengandung asam askorbat yang dapat meningkatkan anti mikroba dan anti inflamasi dari eco enzyme. Ecoenzyme dapat membunuh kuman, bakteri, dan virus karena memiliki kandungan asam asetat, peroksida dan alkohol. Detergen berbasis ecoenzyme ini yang mampu mempertahankam kadar oksigen dalam air buangan, baik yang berada dalam siklus air maupun yang berada dalam tubuh organisme. Akibat sistemik yang ditimbulkan adalah keanekaragaman hayati terjaga keseimbangannya, termasuk ketersediaan oksigen, air dan ketahanan hutan sebagai paru-paru dunia secara umum.

1

SELAMAT HUT KORPRI KE 52 “KORPRIKAN INDONESIA”

Program utama KORPRI mencakup peningkatan kualitas pelayanan publik, digitalisasi birokrasi, penguatan ideologi ASN, perlindungan karir, bantuan hukum, dan peningkatan kesejahteraan.

Program ini diharapkan membawa dampak positif pada masyarakat. Untuk itu, saya mengajak pengurus KORPRI agar turut berperanserta secara aktif dalam menangani masalah inflasi, stunting, kemiskinan ekstrem, anak tidak sekolah, dan perkawinan anak-anak.

SELAMAT HUT KORPRI KE 52
KORPRIKAN INDONESIA

Rapat Tindak Lanjut Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP)

Menindaklanjuti Surat Edaran Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah tentang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Provinsi Jawa Tengah, Brida Jawa Tengah sebagai Perangkat Daerah perlu mengusulkan minimal 1 (satu) inovasi yang telah berjalan minimal 1 tahun terakhir serta sudah menghasilkan output. Berdasarkan kriteria tersebut diatas, alternatif pengusulan yang akan diajukan adalah INWINOV (Inkubator Wirausaha Inovasi)

Sesuai arahan bapak Kaban Brida Provinsi Jawa Tengah akan mengikuti kegiatan KIPP tahun 2024, namun perlu kiranya Brida dapat mempersiapkan lebih awal, untuk hasil yang lebih maksimal di tahun depan.

Diseminasi Inovasi dan Teknologi “Pertanian Berbasis Lebah Madu Melalui Pengelolaan dari Hulu sampai Hilir”

Dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian, Dinas Pertanian Kabupaten Banyumas mengadakan Diseminasi Inovasi dan Teknologi dengan tema “Pertanian Berbasis Lebah Madu Melalui Pengelolaan dari Hulu sampai Hilir”. Acara ini dihadiri oleh petani, peneliti, dan pengusaha pertanian di wilayah Kabupaten Banyumas.

Dalam acara tersebut, narasumber memaparkan tentang adopsi perilaku lebah madu berbasis teknologi. Ia menjelaskan bahwa teknologi IOT telah diterapkan di bidang pertanian, termasuk dalam pengelolaan lebah madu. Salah satu contoh nyata dalam kehidupan adalah lebah madu yang merupakan serangga sosial dan hidup berkelompok. Koloni atau kelompok lebah ini mempunyai beberapa lebah muda yang berperan sebagai informan. Tugasnya bergerak lebih awal mencari nektar di pagi hari dan menunjukkan jalannya kepada lebah pekerja lainnya.

Selain itu, acara ini juga mengadakan kunjungan ke kawasan konservasi flora di Kebun Raya Baturaden, Kabupaten Banyumas. Kebun Raya Baturaden memiliki koleksi tumbuhan yang sangat lengkap dan beragam. Terdapat lebih dari 1.000 jenis tumbuhan yang terdiri dari berbagai jenis pohon, bunga, dan tanaman hias. Selain itu, kebun raya ini juga memiliki beberapa jenis tumbuhan langka yang hanya dapat ditemukan di Indonesia.

Acara ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi para petani, peneliti, dan pengusaha pertanian di wilayah Kabupaten Banyumas. Diharapkan pula bahwa teknologi kecerdasan buatan dapat diterapkan secara luas dalam pengelolaan lebah madu dan pertanian pada umumnya.