slide 1

TINDAK LANJUT PENGEMBANGAN FASPOL 5.0

Rapat Kordinasi Pembahasan Tindak Lanjut Pengembangan Faspol 5.0

Rapat ini dihadiri oleh Bappeda Prov. Jateng, DLHK Jateng, Dinas ESDM JATENG, Biro ISDA dan Internal BRIDA Jateng, dengan Narasumber Dr. Tri Martini Patria, SP, M. Si, Prof. Dr. Sri Yunanto dan Ibu Tri Mumpuni.

Pada rapat ini membahas tentang keberlanjutan dan Pengembangan Faspol yang saat ini sudah memasuki gen 6 sedangkan Faspol adalah alat untuk mengolah plastik menjadi BBM.

slide 1

KUNJUNGAN KERJA INOVASI DALAM MENDUKUNG PRODUKSI PERTANIAN

Mendampingi Kunjungan Kerja Komisi E DPRD Prov Jateng dalam rangka mendapatkan data dan informasi terkait inovasi dalam mendukung produksi pertanian melalui integrated farming.

Kegiatan dihadiri oleh Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Komisi E DPRD Prov Jateng; Kepala BRIDA Prov Jateng, Sekretaris, Kabid 3, Kabid 4 beserta perwakilan staf BRIDA; Perwakilan Setwan dan Biro Kesra Prov Jateng

Kegiatan bertempat di Pusat Pelatihan Pendawa Kencana Multifarm, dengan Narasumber Prof. Dr. Ir. H. Gembong Danudiningrat

slide 1

KAJIAN “PERFORMA DAN POTENSI RETRIBUSI DAERAH UNTUK PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PROVINSI JAWA TENGAH”

Kegiatan tersebut diperlukan penggalian informasi secara mendalam yang bermuara pada peningkatan PAD Provinsi Jawa Tengah, khususnya melalui optimalisasi retribusi daerah.

Melalui kegiatan ini diharapkan dapat terjadi diskusi secara langsung antara institusi pengelola pendapatan dan pakar terkait performa dan potensi ataupun informasi terkait best practice inovasi peningkatan PAD di berbagai wilayah lainnya.

Harapannya, eksplorasi Retribusi Daerah dapat berkontribusi optimal pada peningkatan PAD Provinsi Jawa Tengah.

slide 1

FORUM KOMUNIKASI PENGEMBANGAN TALENTA

FORUM KOMUNIKASI PENGEMBANGAN TALENTA
“Pengembangan Kemampuan Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Anorganik Melalui Inovasi Ecobrick”

Permasalahan sampah harus menjadi perhatian penting, utamanya berkaitan dengan sampah yang sulit terurai/sampah anorganik. Salah satu cara menanggulangi sampah anorganik berupa plastik yaitu melalui metode ecobrick. Ecobrick berasal dari kata eco yang berarti ramah lingkungan dan brick yang artinya bata. Ecobrick merupakan bata ramah lingkungan yang menjadi alternatif dari bata konvensional dalam mendirikan bangunan. Ecobrick dapat berbentuk botol plastik yang diisi secara padat dengan sampah anorganik.

Fungsi ecobrick bukan untuk menghancurkan sampah plastik, melainkan untuk memperpanjang usia plastik-plastik dan mengolahnya menjadi sesuatu yang berguna, yang bisa dipergunakan bagi kepentingan manusia pada umumnya.

Melalui kegiatan hari ini, diharapkan dapat mengenalkan alternatif solusi dan inovasi untuk mengolah dan mengelola sampah anorganik serta dapat memberikan wawasan baru terkait pengolahan sampah menjadi produk yang lebih bermanfaat dan tidak mencemari lingkungan.

slide 1

DISEMINASI INOVASI DAN TEKNOLOGI PENGEMASAN DAN PENGAWETAN MAKANAN

DISEMINASI INOVASI TEKNOLOGI
“Teknologi Pengemasan dan Pengawetan Makanan Tanpa Bahan Pengawet”
Kabupaten Cilacap, 22 Maret 2024

Kegiatan tersebut dihari oleh Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah, Gapoktan Kecamatan Jeruk Legi Kabupaten Cilacap

Brida Provinsi Jawa Tengah menjalin kerjasama dengan Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah guna menyelenggarakan Diseminasi Inovasi Teknologi.

slide 1

RAPAT TEKNIS TINDAK LANJUT RENCANA KERJA PENGEMBANGAN SISTEM PERTANIAN TERPADU

Rapat Teknis Pembahasan Tindak Lanjut Rencana Kegiatan Pengembangan Sistem Pertanian Terpadu (Integrated Farming System) di Desa Kesongo tgl 22 Maret 2024, yang dibuka oleh Kepala Bidang SDM Iptek dan Infrastruktur Riset dan dihadiri oleh:
1.Koordinator BRIN CWS Semarang
2.LPPM UNDIP
3.Dispermadesdukcapil Prov. Jateng
4.DKP Prov. Jateng
5.Bapperida Kab. Smg
6.Dispertanikap Kab. Smg
7.Dispermades Kab. Smg
8.Kades Kesongo
9.Subbag Program BRIDA Prov. Jateng

Kegiatan ini bertujuan untuk sinergi dan kolaborasi dalam rangka upaya menjadikan Desa Kesongo berkembang menjadi desa riset melalui pelaksanaan Sistem Pertanian Terpadu.

slide 1

FORUM PERANGKAT DAERAH RENJA BRIDA PROVINSI JAWA TENGAH

Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan Forum Perangkat Daerah Rencana Kerja BRIDA Tahun 2025 pada tanggal 20 Maret 2024 yang betempat di Gedung Sasana Widya Praja BPSDMD Provinsi Jawa Tengah dengan mengangkat Tema “Sinergi Lintas Sektor Mewujudkan Kolaborasi Riset dan Inovasi Mendukung Penguatan Daya Saing Daerah”.

Kegiatan tersebut diawali dengan Laporan Ketua Panitia Penyelenggara oleh Sekretaris BRIDA Provinsi Jawa Tengah (Tri Yuni Atmojo, ST, M.Si), dilanjutkan dengan Sambutan sekaligus Pembukaan Acara oleh Kepala BRIDA Provinsi Jawa Tengah (Drs. Mohamad Arief Irwanto, M.Si).
Hadir sebagai Narasumber antara lain Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah BRIN (Dr. Yopi); Ketua Komisi E (Abdul Hamid, S.Pd.I) dan Wakil Ketua Komisi E (H. Abdul Aziz, S.Ag, M.Si) DPRD Provinsi Jawa Tengah, BAPPEDA Provinsi Jawa Tengah (Dedi Nurhadi, S.IP, M.Sos) serta Direktur CV Pendawa Kencana Multifarm (Prof. Dr. Ir. Gembong Priyatmo Arbyatono). Acara berjalan dipandu oleh Dr. R. Slamet Santoso, M.Si.

Turut hadir pula sebagai peserta yaitu perwakilan dari OPD di Lingkungan Provinsi Jawa Tengah, Perwakilan dari Provinsi Jabar, Jatim, DIY, Perwakilan dari BRIDA/BAPPERIDA/BAPPEDA LITBANG Kabupaten/Kota di Lingkungan Provinsi Jawa Tengah, Perwakilan Pimpinan Perguruan Tinggi, Perwakilan Lembaga Riset serta para Pejabat Administrator, Pengawas, Fungsional dan Pelaksana di Lingkungan BRIDA Provinsi Jawa Tengah.

slide 1

RAPAT PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIS ROADMAP STRATEGI PPPDN DAN UMKM

Beberapa point bahasan tersebut adalah :
• Pembuatan roadmap TKDN dan menetapkan produk prioritas yang akan dikembangkan;
• Optimalisasi pendampingan UMKM berkelanjutan terkait masalah akses pembiayaan, sumber daya manusia,
perizinan serta proses dalam pendaftaran e-catalogue yang dihadapi oleh UMK; serta deregulasi aturan yang menghambat. sinergitas pemutakhiran basis data tunggal
• Penguatan pengawasan P3DN oleh inspektorat secara objektif dan independen dalam setiap tahapan pengadaan barang/jasa mulai dari perencanaan, persiapan, tender, pelaksanaan pekerjaan hingga serah terima.
• Menyusun petunjuk teknis tentang perencanaan; persiapan dan pelaksanaan pengadaan barang/jasa hasil produk dalam negeri (PDN);
• Sosialisasi dan peningkatan kompetensi terkait PDN kepada seluruh pelaku pengadaan;
• Konsolidasi dengan kementerian terkait untuk meningkatkan kesepahaman atas peraturan.

slide 1

KAJIAN INTEGRATED FARMING SYSTEM DI JAWA TENGAH

KAJIAN “MEMBANGUN INTEGRATED FARMING SYSTEM DI JAWA TENGAH”
Kamis, 14 Maret 2024
Bersama ketiga narasumber diantaranya : Bp. Endrogunawan, SP, ME, PhD (Kepala Biro Perencanaan Kementerian Pertanian RI) , Dr. Ir. Supriyadi, MP (Ketua Prodi Pengelolaan Hutan Fakultas Pertanian UNS Surakarta), Ir. Ekaningtyas Kushartanti M.P, praktisi penerapan IFS serta dimoderatori oleh Dr. Forita Dyah Arianti M.Si (BRIN).

Kegiatan tersebut dilaksanakan secara hybrid dan mengundang beberapa OPD Provinsi yaitu Kepala OPD Provinsi Jawa Tengah (Biro ISDA, BAPPEDA, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Perkebunan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan); dan juga Kepala OPD Kabupaten/Kota yang diundang hadir; Para peneliti BRIDA Provinsi Jawa Tengah.

Salah satu tantangan utama adalah kesadaran dan pemahaman yang kurang di kalangan petani terkait dengan konsep dan manfaat dari IFS. Pendidikan dan pelatihan yang lebih baik diperlukan untuk meningkatkan pemahaman mereka.

Kegiatan kajian ini merupakan awal dari kegiatan penelitian dibidang pertanian, khususnya dalam rangka penajaman tema penelitian dan tahapan penyusunan kerangka acuan kerja (KAK) yang selanjutnya dituangkan dalam Riset Desain Penelitian. Sehingga output dari kajian ini adanya gambaran pelaksanaan IFS di Jawa Tengah, yang akan disampaikan oleh para pakar pertanian.

Salah satu contoh pelaksanaan IFS yang cukup berhasil berada di Desa Jagan Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo, namun IFS yang berjalan tersebut masih milik perseorangan (Bapak Heri Sunarto). Harapan kami kedepan adalah untuk dapat mengimplementasikan IFS tersebut ke daerah lain.

Mengingat IFS sudah lama sekali dilakukan, namun masih gagal, untuk itu perlu ada konsep yang jelas, sehingga menjadi konsep yang seksi bagi petani, yang mampu menarik minat petani untuk melaksanakan sendiri. Pelaksanaan IFS mampu menghasilkan seperti halnya pendapatan buruh, maka akan cukup menjanjikan. Untuk itu perlu sebuah model, akan disiapkan lokasi yang dapat dipakai untuk percontohan pengembangan. (Perwakilan DLHK Provinsi Jawa Tengah)

Pendekatan kultur budaya kepada petani sangat penting untuk mencapai keberhasilan IFS. Selama ini kita melaksanakan secara parsial: beras impor, harga mahal, dipaksa untuk tambah tanam (sentralistik). Selain itu, Penyuluh Petani saat ini jarang disentuh karena tidak berkontribusi dalam menghasilkan PAD. (Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo).

slide 1

PENDAMPINGAN PELATIHAN DESA BINAAN DARI BAZNAS PROVINSI JAWA TENGAH

Pelatihan UMKM Bidang Budidaya Jamur Tiram dan Jamur Kuping Bagi Warga Desa Miskin Ekstrim Jaringan OPD Provinsi Jawa Tengah di Kabupaten Karanganyar 7 Maret – 9 Maret 2024.

Kegiatan tersebut diikuti oleh 2 orang perwakilan dari masing-masing desa dampingan se OPD Jawa tengah. Dalam hal ini UPZ Brida Provinsi Jawa Tengah mengikuti pembukaan dan mendampingi peserta pelatihan dari desa dampingan Brida Provinsi Jawa Tengah.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan menurunkan angka kemiskinan di Jawa Tengah, BAZNAS Provinsi Jawa Tengah mengadakan kegiatan pelatihan budidaya jamur tiram dan jamur kuping bagi mustahik produktif desa miskin ekstrem dampingan Organisasi Perangkat Daerah provinsi Jawa Tengah.