Snapinst.app_480842491_549364614832123_1809640002799466039_n_1080

Rapat Koordinasi Pengelolaan Sampah Plastik Wilayah Kecamatan Sapuran, Wonosobo

Kabupaten Wonosobo, 14 Maret 2025 – Rapat Koordinasi Pengelolaan Sampah Plastik diadakan oleh BRIDA Provinsi Jawa Tengah untuk wilayah Kecamatan Sapuran di Joglo Soekarno, Desa Talunombo, Kabupaten Wonosobo. Rapat ini dipimpin oleh Kepala BRIDA Provinsi Jawa Tengah dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk BAPPEDA Kabupaten Wonosobo, DLHK Kabupaten Wonosobo, Camat Sapuran, serta Kepala Desa se-Kecamatan Sapuran. Rapat ini juga melibatkan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Pengelola Sampah dari tiap desa di Kecamatan Sapuran.

Rapat tersebut bertujuan untuk membahas solusi konkret dalam menanggulangi permasalahan sampah plastik yang semakin meningkat di Kecamatan Sapuran. Melalui koordinasi yang lebih intensif antara pemerintah daerah dan masyarakat, diharapkan dapat ditemukan langkah-langkah strategis untuk mengelola sampah secara lebih efektif dan berkelanjutan di wilayah tersebut.

Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan permasalahan sampah plastik di Kecamatan Sapuran dapat segera tertangani dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

Snapinst.app_484050154_546259121809339_6140705124443301021_n_1080

Penyampaian Policy Brief Tentang Kewilayahan Kedungsepur dan Ketahanan Pangan di Jawa Tengah

Kota Semarang, 12 Maret 2025 – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) menyelenggarakan kegiatan Rapat Penyampaian Policy Brief Tentang Kewilayahan Kedungsepur dan Ketahanan Pangan di Jawa Tengah. Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid di Ruang Rapat Asisten Sekda Provinsi Jawa Tengah dan dihadiri oleh peserta dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Jawa Tengah serta OPD Kabupaten/Kota yang terkait.

Meningkatkan Kolaborasi dalam Pengelolaan Wilayah Kedungsepur

Salah satu topik utama dalam rapat ini adalah pembahasan tentang kewilayahan Kedungsepur, sebuah kawasan strategis yang melibatkan Kabupaten Semarang, Kota Semarang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Ungaran, dan Kabupaten Salatiga. Kawasan ini menjadi salah satu fokus pembangunan provinsi karena memiliki potensi besar untuk pengembangan ekonomi, sosial, dan infrastruktur.

Selain itu, rapat juga mengangkat topik ketahanan pangan yang menjadi isu krusial dalam pembangunan Jawa Tengah. Ketahanan pangan tidak hanya berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat, tetapi juga dengan keberlanjutan pertanian, distribusi pangan yang adil, dan pengurangan ketergantungan pada impor bahan pangan. Dalam penyampaian policy brief, dibahas pula langkah-langkah strategis yang perlu diambil oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui peningkatan produktivitas pertanian, pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, serta peningkatan sistem distribusi pangan yang lebih efisien.

Kebijakan Terpadu untuk Pembangunan Wilayah dan Ketahanan Pangan

Dalam rapat ini, BRIDA Provinsi Jawa Tengah juga menekankan pentingnya kebijakan yang mengintegrasikan aspek kewilayahan Kedungsepur dengan ketahanan pangan. Kedua aspek tersebut harus saling mendukung agar pembangunan di wilayah tersebut berjalan secara optimal. “Penyusunan kebijakan yang mengintegrasikan kewilayahan Kedungsepur dan ketahanan pangan adalah langkah awal yang penting untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” tambah Kepala BRIDA Provinsi Jawa Tengah.

Peserta rapat yang terdiri dari perwakilan OPD Provinsi dan Kabupaten/Kota terkait diberikan kesempatan untuk memberikan masukan dan berdiskusi terkait kebijakan-kebijakan yang akan diambil untuk mendukung pengelolaan wilayah Kedungsepur serta memperkuat ketahanan pangan di daerah masing-masing.

Menuju Pembangunan Berkelanjutan di Kedungsepur

Sebagai penutup, rapat ini diharapkan dapat mempercepat perumusan kebijakan yang lebih terarah dalam pengelolaan kewilayahan Kedungsepur dan penguatan ketahanan pangan di Jawa Tengah. Dengan dukungan seluruh OPD dan stakeholder terkait, Provinsi Jawa Tengah dapat mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, memperkuat ketahanan pangan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di

Snapinst.app_484054009_545636021871649_7802412228741671674_n_1080

Rapat Persiapan Penyusunan Dokumen RIPJ-PID Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025-2029 dan Identifikasi Background Study

Kota Semarang, 11 Maret 2025 – BRIDA Provinsi Jawa Tengah menggelar Rapat Persiapan Penyusunan Dokumen Rencana Induk dan Peta Jalan Pemajuan IPTEK di Daerah (RIPJ-PID) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025-2029. Rapat yang berlangsung di Ruang Rapat Prayogasala, BRIDA Provinsi Jawa Tengah ini melibatkan peserta dari Bappeda Provinsi Jawa Tengah dan perwakilan dari seluruh bidang di lingkungan BRIDA Provinsi Jawa Tengah.

Identifikasi Background Study Sebagai Landasan Penyusunan RIPJ-PID

Salah satu agenda utama dalam rapat ini adalah identifikasi background study yang akan menjadi landasan penyusunan dokumen RIPJ-PID. Background study ini bertujuan untuk menggali data dan informasi terkait kondisi terkini di berbagai sektor, baik yang berkaitan dengan IPTEK, riset, maupun inovasi di Jawa Tengah. Identifikasi tersebut juga mencakup pemetaan potensi dan tantangan yang ada di daerah, serta analisis terhadap keberhasilan program-program inovasi yang telah dilaksanakan sebelumnya.

Melalui background study, diharapkan tim penyusun RIPJ-PID dapat menyusun strategi yang lebih tepat sasaran, serta mengidentifikasi kebijakan dan program prioritas yang perlu dikembangkan untuk mendorong pertumbuhan inovasi yang lebih merata di seluruh wilayah Jawa Tengah.

Kolaborasi Antara Bappeda dan BRIDA dalam Penyusunan RIPJ-PID

Dalam rapat ini, Bappeda Provinsi Jawa Tengah memberikan kontribusi penting dengan memberikan masukan terkait kebijakan pembangunan jangka panjang daerah yang harus sejalan dengan arah pengembangan riset dan inovasi. Kolaborasi yang erat antara Bappeda dan BRIDA diharapkan dapat menghasilkan dokumen RIPJ-PID yang holistik, menyeluruh, dan dapat dijadikan pedoman strategis dalam pengembangan IPTEK di provinsi ini.

Kegiatan ini juga melibatkan seluruh bidang di lingkungan BRIDA Provinsi Jawa Tengah, yang masing-masing memiliki keahlian dan tanggung jawab dalam pengembangan riset dan inovasi di berbagai sektor. Diskusi yang berlangsung dalam rapat ini semakin memperkaya wawasan dan memperkuat koordinasi antar bidang dalam menyusun rencana yang terintegrasi.

Harapan untuk RIPJ-PID yang Berdampak Positif bagi Pembangunan Daerah

Kepala BRIDA Provinsi Jawa Tengah dalam kesempatan tersebut menegaskan pentingnya peran inovasi dalam mempercepat pembangunan daerah. “Dokumen RIPJ-PID yang sedang kami susun ini akan menjadi acuan dalam mendorong berbagai sektor untuk lebih inovatif, berbasis teknologi, dan adaptif terhadap perubahan zaman. Kami berharap penyusunan dokumen ini dapat menghasilkan kebijakan yang konkret dan terukur untuk memajukan Jawa Tengah melalui penguatan riset dan inovasi,” ujarnya.

Rapat persiapan ini diharapkan dapat memastikan proses penyusunan RIPJ-PID berjalan lancar dan menghasilkan dokumen yang dapat mengakselerasi transformasi digital, pengembangan teknologi, serta peningkatan kapasitas SDM di seluruh sektor di Jawa Tengah. Dengan demikian, Jawa Tengah akan siap untuk menghadapi tantangan global dan berkontribusi lebih besar terhadap kemajuan ekonomi dan sosial di Indonesia.

Snapinst.app_481279899_536405949461323_2204986221847655670_n_1080

Sosialisasi Indeks Inovasi Daerah (IID) Tahun 2025 dan Identifikasi Inovasi Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

Semarang, 27 Februari 2025 – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) menggelar kegiatan Sosialisasi Indeks Inovasi Daerah (IID) Tahun 2025 dan Identifikasi Inovasi Perangkat Daerah. Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid, yang berlangsung di Aula Monumen PKK, Semarang, dan diikuti oleh seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Jawa Tengah, baik secara langsung (luring) maupun daring.

Menguatkan Inovasi Daerah untuk Meningkatkan Daya Saing

Acara yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang Indeks Inovasi Daerah (IID) tahun 2025 ini menjadi penting karena IID merupakan salah satu instrumen untuk mengukur sejauh mana daerah mampu mengembangkan inovasi dalam berbagai sektor. Dengan adanya IID, diharapkan dapat tercipta pemetaan yang lebih jelas mengenai potensi inovasi di setiap daerah, yang pada gilirannya akan mendorong percepatan pembangunan dan meningkatkan daya saing daerah.

Sosialisasi IID dan Identifikasi Inovasi OPD

Pada kegiatan sosialisasi ini, para peserta mendapatkan penjelasan mendalam mengenai metodologi penilaian IID dan bagaimana cara mengidentifikasi serta memetakan inovasi yang telah dilakukan oleh masing-masing OPD. Selain itu, peserta juga diberikan panduan tentang bagaimana mengidentifikasi dan mendokumentasikan inovasi yang telah dilakukan oleh OPD mereka masing-masing, termasuk tantangan dan keberhasilan yang ditemui selama pelaksanaan. Identifikasi inovasi ini bertujuan untuk mendorong setiap OPD untuk lebih fokus pada upaya pengembangan inovasi yang dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, serta membantu pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan berbasis data inovasi.

Menatap Masa Depan yang Lebih Inovatif

Kegiatan Sosialisasi Indeks Inovasi Daerah (IID) Tahun 2025 dan Identifikasi Inovasi Perangkat Daerah ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk memajukan Provinsi Jawa Tengah melalui inovasi. Dengan semakin berkembangnya budaya inovasi di tingkat perangkat daerah, diharapkan akan tercipta solusi-solusi kreatif yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta mempercepat proses pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

BRIDA Provinsi Jawa Tengah Gelar Pengembangan Kompetensi “Sinau Bareng Kanggo Jateng” (Sinba Go Jateng)

Semarang, 26 Februari 2025 – Dalam rangka meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di bidang IPTEK, riset, dan inovasi, BRIDA Provinsi Jawa Tengah sukses melaksanakan kegiatan Pengembangan Kompetensi Sinau Bareng Kanggo Jateng (Sinba Go Jateng) pada 26 Februari 2025. Kegiatan yang dilaksanakan secara luring dan daring ini diikuti oleh peserta dari berbagai kalangan, termasuk SDM IPTEK yang terlibat dalam jabatan fungsional (JF) di bidang IPTEK, riset dan inovasi, serta berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten/Kota di seluruh Jawa Tengah.

Sinba Go Jateng: Meningkatkan Kompetensi SDM IPTEK di Jawa Tengah

Kegiatan ini menjadi platform penting untuk pengembangan kompetensi bagi SDM IPTEK, baik yang berada di pemerintahan, lembaga riset, maupun para talenta-talenta muda yang terlibat dalam bidang pangan dan post-doctoral. Dalam pelaksanaannya, acara ini menggabungkan sesi tatap muka secara luring dan sesi daring yang memungkinkan peserta dari berbagai daerah di Jawa Tengah untuk ikut serta.

Kegiatan Sinba Go Jateng diharapkan dapat memperkuat sinergi antara berbagai stakeholder, termasuk pemerintah daerah, lembaga riset, dan sektor industri. Dengan mendatangkan para narasumber dan pakar di bidang riset dan inovasi, acara ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas peserta dalam bidang penulisan karya tulis ilmiah (KTI), yang menjadi salah satu alat utama dalam pengembangan riset dan inovasi di daerah.

Mendorong Peningkatan Kompetensi Penulisan KTI untuk Akselerasi Pembangunan

Salah satu fokus utama dari kegiatan ini adalah meningkatkan keterampilan peserta dalam menulis KTI. Kemampuan ini sangat penting untuk mendorong SDM IPTEK dalam menghasilkan riset yang dapat diimplementasikan untuk kemajuan pembangunan di Jawa Tengah. Dengan meningkatnya kompetensi di bidang penulisan KTI, diharapkan dapat tercipta riset-riset yang aplikatif dan relevan dengan kebutuhan daerah, serta mendukung kebijakan-kebijakan pembangunan yang berbasis pada data dan bukti ilmiah.

Kegiatan ini juga menjadi wadah untuk membangun ekosistem riset dan inovasi yang lebih solid, di mana para peneliti, praktisi IPTEK, dan pemangku kebijakan dapat saling bertukar pengalaman, ide, dan informasi. Sinergi yang dibangun dalam kegiatan ini diharapkan dapat mempercepat proses akselerasi pembangunan di Jawa Tengah, dengan memanfaatkan kekuatan riset dan inovasi sebagai motor penggeraknya.

Partisipasi Luas dan Dukungan dari Berbagai Pihak

Acara ini dihadiri oleh berbagai peserta, mulai dari OPD di tingkat provinsi, OPD pengampu JF di kabupaten/kota, hingga talenta-talenta muda di bidang pangan dan riset post-doctoral. Kehadiran peserta dari berbagai daerah menunjukkan besarnya antusiasme dan kebutuhan akan pengembangan kompetensi di bidang IPTEK, riset, dan inovasi.

BRIDA Provinsi Jawa Tengah berharap, melalui kegiatan ini, dapat menciptakan jaringan kolaborasi yang lebih kuat antara pemerintah, lembaga riset, dan pelaku industri untuk saling mendukung dalam upaya mendorong kemajuan teknologi dan inovasi. Penguatan ekosistem riset ini juga diharapkan dapat berkontribusi langsung dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat dan daya saing Jawa Tengah di tingkat nasional maupun global.

Harapan untuk Masa Depan yang Lebih Inovatif

Dengan dilaksanakannya kegiatan Sinba Go Jateng ini, BRIDA Provinsi Jawa Tengah menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas SDM IPTEK di daerah, mendorong inovasi yang berbasis riset, serta mempercepat transformasi pembangunan yang berkelanjutan. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya untuk menciptakan Jawa Tengah yang lebih inovatif, berdaya saing, dan siap menghadapi tantangan global melalui penguatan sektor riset dan inovasi.

Melalui pengembangan kompetensi yang lebih baik, BRIDA optimis bahwa kedepannya, Jawa Tengah akan semakin maju dalam menghadirkan solusi-solusi inovatif yang tidak hanya mendukung sektor IPTEK, tetapi juga memberikan dampak positif pada berbagai sektor lainnya, seperti ekonomi, kesehatan, dan lingkungan.

Program Desa Riset BRIDA Provinsi Jawa Tengah

BRIDA Provinsi Jawa Tengah menghadirkan program Desa Riset sebagai langkah inovatif untuk mendorong pembangunan desa berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.
Melalui program ini, desa menjadi pusat riset dan inovasi berbasis potensi lokal.
Bersama BRIDA Jateng, kita wujudkan desa yang mandiri, inovatif, dan berdaya saing.

Snapinst.app_480742764_534889412946310_134044729252742980_n_1080

Kunjungan Kerja ke BP2D Provinsi Jawa Barat: Pembelajaran Penguatan Ekosistem Riset dan Inovasi Daerah

Bandung, 25 Februari 2025 – Dalam rangka memperkuat ekosistem riset dan inovasi daerah, sekelompok pejabat dari [Nama Instansi] melakukan kunjungan kerja ke Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP2D) Provinsi Jawa Barat. Kunjungan ini bertujuan untuk mendapatkan pembelajaran mendalam mengenai strategi penguatan ekosistem riset dan inovasi, khususnya dalam penyusunan Rencana Induk dan Peta Jalan Pemajuan IPTEK di Daerah (RIPJ-PID) serta pengukuran Indeks Inovasi Daerah (IID).

Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bagian dari upaya untuk menggali praktik terbaik yang telah diterapkan oleh BP2D Provinsi Jawa Barat dalam mendorong pertumbuhan riset dan inovasi di tingkat daerah. Dalam sambutannya, Kepala BP2D Provinsi Jawa Barat menyampaikan bahwa penguatan ekosistem riset dan inovasi daerah sangat penting untuk mendorong kemajuan teknologi dan peningkatan daya saing daerah.

Penyusunan RIPJ-PID: Langkah Strategis Membangun Inovasi Daerah

Salah satu fokus utama kunjungan ini adalah mempelajari lebih dalam mengenai penyusunan Rencana Induk dan Peta Jalan Pemajuan IPTEK di Daerah (RIPJ-PID). Rencana induk tersebut merupakan dokumen penting yang berfungsi sebagai pedoman dalam merancang kebijakan dan program-program riset dan inovasi di tingkat daerah. Dalam sesi diskusi, BP2D Provinsi Jawa Barat memaparkan bagaimana proses penyusunan RIPJ-PID ini melibatkan berbagai stakeholder, mulai dari pemerintah daerah, akademisi, hingga sektor industri.

Melalui RIPJ-PID, daerah diharapkan dapat menciptakan inovasi yang tidak hanya relevan dengan kebutuhan masyarakat setempat, tetapi juga dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan. Proses penyusunan ini juga mencakup pemetaan potensi daerah yang memiliki kekuatan riset tertentu, yang kemudian dapat diintegrasikan ke dalam strategi pembangunan daerah yang lebih luas.

Fasilitasi dan Pembinaan Inovasi Daerah melalui IID

Selain itu, BP2D Provinsi Jawa Barat juga memberikan wawasan mengenai pentingnya pengukuran Indeks Inovasi Daerah (IID) dalam menilai kemajuan dan capaian inovasi di tingkat daerah. IID merupakan alat ukur yang digunakan untuk menilai sejauh mana sebuah daerah mampu menciptakan inovasi di berbagai sektor, mulai dari teknologi, ekonomi, hingga sosial. Pengukuran ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang kekuatan dan kelemahan inovasi di daerah tersebut, serta membantu pemerintah daerah untuk mengambil langkah-langkah yang lebih tepat dalam mendorong kemajuan IPTEK.

Selain pengukuran IID, BP2D juga menjelaskan berbagai inisiatif dan program fasilitasi yang dilakukan untuk mendukung pembinaan inovasi daerah. Salah satu program yang menarik perhatian adalah kompetisi inovasi daerah, yang memberikan penghargaan kepada daerah yang berhasil mengembangkan solusi inovatif untuk tantangan yang ada. Kompetisi ini menjadi salah satu sarana penting dalam mendorong daerah untuk lebih aktif berinovasi, sekaligus memberikan pengakuan terhadap upaya-upaya kreatif yang dapat mengatasi masalah lokal.

Kolaborasi untuk Mendorong Kemajuan Inovasi Daerah

Kunjungan kerja ini menjadi ajang pertukaran ide dan pengalaman, serta membuka peluang bagi kedua belah pihak untuk saling berkolaborasi dalam pengembangan ekosistem riset dan inovasi daerah. [Nama Instansi] yang turut serta dalam kegiatan ini berharap dapat mengadopsi beberapa konsep dan praktik baik yang telah diterapkan oleh BP2D Provinsi Jawa Barat, dengan tujuan untuk meningkatkan daya saing daerah dan mempercepat proses transformasi digital di tingkat lokal.

Melalui pembelajaran ini, diharapkan bahwa daerah dapat lebih proaktif dalam menyusun rencana induk riset dan inovasi, serta memanfaatkan pengukuran Indeks Inovasi Daerah untuk memperbaiki kebijakan dan program inovasi mereka. Selain itu, kompetisi inovasi daerah juga diharapkan dapat menjadi stimulan bagi daerah untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan nasional.

Maju Bersama untuk Inovasi Daerah yang Lebih Baik

Dengan kolaborasi yang semakin erat antara pemerintah daerah dan berbagai stakeholder, penguatan ekosistem riset dan inovasi di tingkat daerah diharapkan dapat tercapai dengan lebih efektif. Inovasi yang berkembang di daerah tidak hanya akan mempercepat pembangunan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memperkuat ketahanan ekonomi daerah.

Snapinst.app_481142826_534238696344715_7105641780626686759_n_1080

Koordinasi Pelaksanaan Fasilitasi Desa Dampingan BRIDA Prov. Jateng di Kabupaten Klaten

Klaten, 25 Februari 2025 – Kegiatan koordinasi pelaksanaan fasilitasi desa dampingan BRIDA Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025 di Aula Balai Desa Kurung, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak yang memiliki peran penting dalam mendukung pengembangan desa, antara lain Kepala BRIDA Provinsi Jawa Tengah beserta Sekretaris BRIDA, Kepala Bidang Fasilitasi dan Pemanfaatan Risnov, Kepala Subbag Program, serta Staf BRIDA. Selain itu, turut hadir juga perwakilan dari PT. Benih Citra Asia, Kepala Desa Kurung, dan perangkat desa setempat.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat koordinasi antara BRIDA Provinsi Jawa Tengah dengan desa-desa dampingan dalam rangka mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pemberdayaan ekonomi lokal melalui program fasilitasi yang telah direncanakan untuk tahun 2025. Kegiatan koordinasi ini juga memberikan kesempatan bagi para peserta untuk berdiskusi mengenai berbagai rencana dan tantangan yang dihadapi desa dalam mengimplementasikan program-program pengembangan yang ada.

Setelah acara koordinasi, agenda dilanjutkan dengan kunjungan kerja ke Futake Indonesia, yang terletak di Jalan Jogja Solo, Klepu, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten. Futake Indonesia dikenal sebagai pusat spesialis produksi turunan logam, mesin, furniture jalan, serta pengecoran logam. Perusahaan ini telah berkembang pesat dan memproduksi berbagai produk unggulan yang mendukung berbagai sektor usaha, seperti mesin tepat guna, mesin pengolahan sampah, mesin pertanian, mesin konstruksi, serta mesin industri makanan.

Tak hanya itu, Futake Indonesia juga menyediakan peralatan makanan seperti hotplate, loyang, dan wajan, serta berbagai alat usaha lain yang sangat bermanfaat bagi operasional UMKM di wilayah sekitarnya. Komitmen Futake Indonesia untuk selalu mengedepankan kualitas, teknologi, dan inovasi dalam setiap produknya semakin memperkuat posisinya sebagai mitra strategis dalam pengembangan industri kecil dan menengah (IKM).

Kunjungan ini bertujuan untuk melihat secara langsung potensi yang dimiliki oleh Futake Indonesia dalam membantu peningkatan kapasitas UMKM di wilayah Kabupaten Klaten, serta membuka peluang kolaborasi antara pemerintah daerah, BRIDA, dan sektor industri untuk meningkatkan perekonomian lokal.

Peningkatan Sumber Daya dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara sektor pemerintah dan swasta, serta meningkatkan efektivitas dalam pelaksanaan program-program fasilitasi yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Dengan adanya dukungan dari Futake Indonesia, diharapkan para pelaku UMKM di Klaten dan sekitarnya bisa lebih berkembang dan bersaing di pasar yang lebih luas.

Pemerintah Kabupaten Klaten dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui BRIDA Prov. Jateng terus berupaya memberikan perhatian khusus kepada sektor-sektor yang memiliki potensi untuk meningkatkan perekonomian lokal, dengan fokus pada pengembangan teknologi dan inovasi dalam setiap langkah yang diambil.

Dengan berlanjutnya program fasilitasi desa dampingan, diharapkan Kabupaten Klaten dapat menjadi model pengembangan desa yang berkelanjutan, mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, serta mempercepat transformasi digital dan teknologi di tingkat desa.

Snapinst.app_481058826_534210796347505_7035496940888514138_n_1080

Forum Optimalisasi Technopark Kabupaten Grobogan Bahas Pengembangan Pangan Berkelanjutan

Grobogan, 25 Februari 2025

Kabupaten Grobogan, 25 Februari 2025 – Kegiatan Forum Optimalisasi Technopark dengan tema “Optimalisasi Pengembangan Technopark Pangan Kabupaten Grobogan” telah sukses dilaksanakan di Ruang Rapat Technopark Kabupaten Grobogan. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Grobogan serta tenant-tenant yang bergabung dalam Technopark Pangan Grobogan.

Forum dibuka secara resmi oleh Bapak Anang Armunanto, S.Sos, M.Si, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Grobogan. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pentingnya pengembangan technopark pangan sebagai upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan daerah serta mendukung pemberdayaan ekonomi lokal. Beliau juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha untuk memperkuat sektor pangan yang berkelanjutan.

Dr. Joko Mulyono, S.STP, M.Si, Kepala Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Iptek dan Infrastruktur Riset dan Inovasi BRIDA Provinsi Jawa Tengah, turut memberikan sambutan pengarahan. Dalam pemaparannya, Dr. Joko Mulyono menyampaikan bahwa pengembangan technopark bukan hanya soal inovasi teknologi, tetapi juga mencakup pengembangan sumber daya manusia yang kompeten dalam mengelola potensi pangan di daerah.

Acara ini menghadirkan dua narasumber utama yang ahli di bidangnya:

  1. Teguh Iman Sayekti, S.H, M.Si, Fasilitator Sarana Pemasaran dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah, yang memberikan wawasan mengenai strategi pemasaran bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor pangan.
  2. Arin Listya Apriani, Praktisi Mocaf Krenova Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020, yang membagikan pengalaman dan praktik terbaik dalam pengolahan bahan pangan lokal menjadi produk bernilai tambah melalui teknologi dan inovasi.

Moderator dalam forum ini adalah Suwarno, S.H, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Grobogan, yang memandu jalannya diskusi dan bertindak sebagai penghubung antara narasumber dan peserta.

Kegiatan ini juga merupakan ajang berbagi pengetahuan dan pengalaman antara OPD terkait dan tenant Technopark Pangan Kabupaten Grobogan, dengan harapan dapat memperkuat ekosistem pangan berbasis inovasi yang berkelanjutan di Grobogan. Melalui kolaborasi ini, diharapkan Grobogan dapat menjadi salah satu daerah yang unggul dalam pemanfaatan teknologi untuk pengembangan sektor pangan yang berdaya saing.

Dengan adanya forum ini, diharapkan ke depan akan ada peningkatan kapasitas, inovasi, serta kemajuan yang signifikan dalam pengembangan dan pemasaran produk pangan lokal yang berkualitas di Kabupaten Grobogan.

Snapinst.app_481105688_534111486357436_4141319060863327417_n_1080

Diseminasi Inovasi Teknologi untuk Peningkatan Peluang Karir di Era Digital

Balai Desa Kreo, Kabupaten Wonosobo, menjadi tuan rumah kegiatan Diseminasi Inovasi Teknologi yang bekerja sama dengan DPRD Provinsi Jawa Tengah. Dengan tema “Peningkatan Peluang Karir di Era Digital”, acara ini diselenggarakan untuk mendorong pemanfaatan teknologi dalam membuka peluang karir di era modern.

Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Jawa Tengah, Bapak Drs. Mohamad Arief Irwanto, M.Si. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya penguasaan teknologi untuk menciptakan kesempatan karir yang lebih luas, khususnya bagi masyarakat pedesaan.

Sesi utama acara diisi oleh narasumber Fathan Saida, yang membahas bagaimana masyarakat dapat memanfaatkan inovasi teknologi untuk meningkatkan keterampilan serta daya saing mereka di dunia kerja. Peserta yang hadir terdiri dari perangkat desa dan masyarakat setempat, menciptakan suasana interaktif yang penuh antusiasme dan partisipasi.

Melalui diseminasi ini, diharapkan masyarakat Desa Kreo, Wonosobo, mampu menjawab tantangan era digital dengan memanfaatkan inovasi teknologi secara optimal untuk menciptakan peluang karir dan meningkatkan taraf hidup mereka. Kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam mendekatkan teknologi kepada masyarakat untuk menghadapi masa depan yang lebih baik.