slide 1

KAJIAN MENDORONG RUANG EKSPRESI UNTUK MENINGKATKAN NILAI EKONOMI DAN EKSISTENSI BUDAYA DI JAWA TENGAH

Ketahanan sosial budaya merupakan salah satu misi pembangunan jangka panjang 20 tahun kedepan menuju Indonesia Emas 2045

Hal ini penting karena kebudayaan menjadi investasi dalam pembangunan masa depan dan peradaban bangsa di era globalisasi

Berdasarkan pengukuran Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK) Jawa Tengah pada tahun 2022, terdapat dua indikator yang masih rendah yaitu ekspresi budaya dan ekonomi budaya

Saat ini kebudayaan dipandang sebagai sektor yang kurang memberikan kontribusi signifikan terhadap kehidupan perekonomian dan hanya dianggap sebagai gaya hidup, hiburan, atau kegiatan sampingan semata yang tidak terkait dengan ekonomi

Sehingga output dari kajian ini adalah seperti apa gambaran ruang ekspresi dan eksistensi budaya yang ada di Jawa Tengah, yang akan disampaikan oleh para pakar kebudayaan.

slide 1

KAJIAN “PERFORMA DAN POTENSI RETRIBUSI DAERAH UNTUK PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PROVINSI JAWA TENGAH”

Kegiatan tersebut diperlukan penggalian informasi secara mendalam yang bermuara pada peningkatan PAD Provinsi Jawa Tengah, khususnya melalui optimalisasi retribusi daerah.

Melalui kegiatan ini diharapkan dapat terjadi diskusi secara langsung antara institusi pengelola pendapatan dan pakar terkait performa dan potensi ataupun informasi terkait best practice inovasi peningkatan PAD di berbagai wilayah lainnya.

Harapannya, eksplorasi Retribusi Daerah dapat berkontribusi optimal pada peningkatan PAD Provinsi Jawa Tengah.

slide 1

KAJIAN INTEGRATED FARMING SYSTEM DI JAWA TENGAH

KAJIAN “MEMBANGUN INTEGRATED FARMING SYSTEM DI JAWA TENGAH”
Kamis, 14 Maret 2024
Bersama ketiga narasumber diantaranya : Bp. Endrogunawan, SP, ME, PhD (Kepala Biro Perencanaan Kementerian Pertanian RI) , Dr. Ir. Supriyadi, MP (Ketua Prodi Pengelolaan Hutan Fakultas Pertanian UNS Surakarta), Ir. Ekaningtyas Kushartanti M.P, praktisi penerapan IFS serta dimoderatori oleh Dr. Forita Dyah Arianti M.Si (BRIN).

Kegiatan tersebut dilaksanakan secara hybrid dan mengundang beberapa OPD Provinsi yaitu Kepala OPD Provinsi Jawa Tengah (Biro ISDA, BAPPEDA, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Perkebunan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan); dan juga Kepala OPD Kabupaten/Kota yang diundang hadir; Para peneliti BRIDA Provinsi Jawa Tengah.

Salah satu tantangan utama adalah kesadaran dan pemahaman yang kurang di kalangan petani terkait dengan konsep dan manfaat dari IFS. Pendidikan dan pelatihan yang lebih baik diperlukan untuk meningkatkan pemahaman mereka.

Kegiatan kajian ini merupakan awal dari kegiatan penelitian dibidang pertanian, khususnya dalam rangka penajaman tema penelitian dan tahapan penyusunan kerangka acuan kerja (KAK) yang selanjutnya dituangkan dalam Riset Desain Penelitian. Sehingga output dari kajian ini adanya gambaran pelaksanaan IFS di Jawa Tengah, yang akan disampaikan oleh para pakar pertanian.

Salah satu contoh pelaksanaan IFS yang cukup berhasil berada di Desa Jagan Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo, namun IFS yang berjalan tersebut masih milik perseorangan (Bapak Heri Sunarto). Harapan kami kedepan adalah untuk dapat mengimplementasikan IFS tersebut ke daerah lain.

Mengingat IFS sudah lama sekali dilakukan, namun masih gagal, untuk itu perlu ada konsep yang jelas, sehingga menjadi konsep yang seksi bagi petani, yang mampu menarik minat petani untuk melaksanakan sendiri. Pelaksanaan IFS mampu menghasilkan seperti halnya pendapatan buruh, maka akan cukup menjanjikan. Untuk itu perlu sebuah model, akan disiapkan lokasi yang dapat dipakai untuk percontohan pengembangan. (Perwakilan DLHK Provinsi Jawa Tengah)

Pendekatan kultur budaya kepada petani sangat penting untuk mencapai keberhasilan IFS. Selama ini kita melaksanakan secara parsial: beras impor, harga mahal, dipaksa untuk tambah tanam (sentralistik). Selain itu, Penyuluh Petani saat ini jarang disentuh karena tidak berkontribusi dalam menghasilkan PAD. (Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo).

slide 1

RAPAT PENAJAMAN KEBUTUHAN KAJIAN RENCANA PENGEMBANGAN PULAU KARIMUNJAWA

Taman Nasional Karimunjawa dan sekitarnya, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional (RIPPARNAS 2010 – 2025) ditetapkan sebagai salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di Indonesia.

Waterfront City Karimunjawa
diproyeksikan menjadi ruang publik dan pusat kegiatan pariwisata Karimunjawa, tema yang diusung menjadi icon adalah replika Kapal Indonor yang karam di perairan Karimunjawa. Penataan ini juga ditujukan memperbaiki bentang pandang di Alun-Alun Karimunjawa. Luas area Waterfront City adalah kurang lebih 14.851 m2.

393383159_1046297163063514_7040403265228010350_n

FGD “Analisis Isu Strategis Riset dan Inovasi Daerah : SDM yang Berdaya Saing”

BRIDA (Badan Riset dan Inovasi Daerah), sebuah lembaga Perangkat Daerah yang didirikan di Provinsi Jawa Tengah, menggelar acara Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Analisis Isu Strategis Riset dan Inovasi Daerah: SDM yang Berdaya Saing”. Kegiatan ini bertujuan untuk menggali potensi riset dan inovasi yang dapat meningkatkan daya saing daerah.

Dalam acara yang berlangsung di Semarang ini, para stakeholder, termasuk akademisi, praktisi, dan perwakilan pemerintah daerah, berkumpul untuk berdiskusi. Mereka membahas isu-isu strategis terkait riset, inovasi, dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) di tingkat provinsi.

Para peneliti yang juga hadir dalam acara ini, menyampaikan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi, industri, dan pemerintah dalam menghadapi tantangan global. “SDM yang berdaya saing menjadi kunci utama dalam menghadapi perubahan zaman,” ujarnya.

Para peserta FGD aktif berbagi pandangan dan pengalaman. Mereka membahas berbagai aspek, termasuk pengembangan keahlian, penelitian terapan, dan penerapan teknologi. Diskusi ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi konkret untuk memperkuat riset dan inovasi di Jawa Tengah.

BRIDA sebagai lembaga yang berfokus pada riset dan inovasi di daerah, berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan SDM dan memajukan potensi daerah. Semoga hasil dari FGD ini dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan Provinsi Jawa Tengah.

358353930_6612376005555140_4470197704226382656_n

BIMTEK Laporan Hasil PDSD (Pemetaan Daya Saing Daerah)

BIMTEK Laporan Hasil PDSD (Pemetaan Daya Saing Daerah) merupakan serangkaian kegiatan PDSD tahun 2023 yang diikuti oleh Kab/Kota se Jawa Tengah

Kepala Brida Provinsi Jawa Tengah hadir membuka kegiatan tersebut didampingi oleh Kepala Bidang Pelaksanaan Riset dan Inovasi Daerah

Bimtek PDSD tersebut dipaparkan oleh Tim P5 PDSD, sebelum Bimtek dilaksanakan terdapat beberapa pemaparan dari beberapa narasumber yaitu Direktur Regional 1 Bappenas, Dr. Holi Bina Wijaya dari UNDIP, dan juga Aditya Kusuma Nugraha dari Bappeda Provinsi Jawa Tengah

Kegiatan tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai Laporan dari Hasil pengisian Indikator PDSD Tahun 2023

393087565_817657930367710_1898299247874484924_n

Kajian rekomendasi arah kebijakan pembangunan Provinsi Jawa Tengah

Kajian dalam rangka penyusunan rekomendasi arah kebijakan pembangunan Provinsi
Jawa Tengah terkait isu strategis (RPD Tahun 2024-2026) tentang “ Perekonomian Yang Tangguh” dengan tema “Peningkatan Kapasitas Perekonomian yang Berdaya Saing Berbasis Sektor Unggulan yang Didukung Infrastruktur Merata dan
Berkualitas di Jawa Tengah”, pada Kamis, 12 Oktober 2023

1

Kajian Tata Kelola Pemerintahan “Mengubah Paradigma Birokrasi Jawa Tengah : Transformasi Menuju Tata Kelola Pemerintahan yang Adaptif dan Inovatif”

BRIDA Provinsi Jawa Tengah mengadakan Kajian Tata Kelola Pemerintahan “Mengubah Paradigma Birokrasi Jawa Tengah : Transformasi Menuju Tata Kelola Pemerintahan yang Adaptif dan Inovatif” pada Senin, 9 Oktober 2023

Kegiatan tersebut Dalam rangka penyusunan rekomendasi arah kebijakan pembangunan Provinsi
Jawa Tengah terkait isu strategis (RPD Tahun 2024-2026) tentang “ Tata Kelola Pemerintahan Yang Dinamis”

Dihadiri oleh beberapa perwakilan OPD diantaranya, @inspektorat_jtg , @bappeda_jateng , @bkdprovjateng , @bpsdmdjtg , @kominfo.jateng , @dinas_arpus_jateng , Biro Pemerintahan, Otonomi Daerah dan Kerjasama Setda Prov. Jawa Tengah, @birohukumprovjateng , @bangda_jateng , Biro Organisasi Setda Prov. Jawa Tengah.

Kajian Strategis “Dampak Investasi Industri Terhadap Tenaga Kerja”

Kajian Strategis dengan tema “Dampak Investasi Industri Terhadap Tenaga Kerja (Studi Kasus: Kawasan Industri Terpadu Batang)” yang dilaksanakan di Kabupaten Batang, 27 Juni 2023

Acara dibuka oleh Kabid Pelaksanaan Riset dan Inovasi Daerah Bapak Akmal Afif Fatah Yasin, SIP.

Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa pemangku kepentingan yaitu Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Tengah, DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah, Bappeda Kabupaten Batang, Himpunan Kawasan Industri Indonesia, KITB Batang.

Pada tahun 2023, Kajian Strategis dengan tema “Dampak Investasi Industri Terhadap Tenaga Kerja” dilakukan dengan berfokus pada Kawasan Industri Terpadu Batang. Kawasan Industri Terpadu Batang merupakan sebuah kompleks industri yang terletak di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Indonesia. Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis dampak investasi industri di kawasan tersebut terhadap tenaga kerja. Kajian ini melibatkan tim peneliti yang terdiri dari ahli ekonomi, sosiologi, dan tenaga kerja. Mereka melakukan survei dan wawancara dengan para pekerja di kawasan industri, manajemen perusahaan, dan pemerintah setempat. Data-data yang dikumpulkan kemudian dianalisis secara komprehensif untuk mengungkap dampak investasi industri terhadap tenaga kerja.

Kawasan Industri Terpadu Batang telah menjadi magnet bagi investor baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak perusahaan telah membuka pabrik dan fasilitas produksi di kawasan ini, menciptakan peluang kerja yang signifikan bagi masyarakat sekitar.

Selain itu, investasi industri juga memberikan peluang bagi peningkatan keterampilan dan pendidikan tenaga kerja. Perusahaan-perusahaan di kawasan ini memberikan pelatihan dan pendidikan bagi para pekerja, sehingga mereka dapat mengembangkan kemampuan dan meningkatkan produktivitas. Dengan adanya investasi industri, masyarakat setempat juga memiliki akses yang lebih baik terhadap infrastruktur dan fasilitas umum, seperti pendidikan, kesehatan, dan transportasi.

Kajian Strategis ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang dampak investasi industri terhadap tenaga kerja di Kawasan Industri Terpadu Batang. Dengan pemahaman yang lebih baik, pihak perusahaan, pemerintah, dan masyarakat dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik, memberikan manfaat yang optimal bagi tenaga kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di kawasan tersebut.