Rapat Sosialisasi Pengisian Bukti Dukung Indeks Inovasi Daerah Tahun 2024, dilaksanakan pada 22 Mei 2024 di Kabupaten Semarang. Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk mendukung penilaian Indeks Inovasi Daerah Tahun 2024.

Rapat Sosialisasi Pengisian Bukti Dukung Indeks Inovasi Daerah Tahun 2024, dilaksanakan pada 22 Mei 2024 di Kabupaten Semarang. Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk mendukung penilaian Indeks Inovasi Daerah Tahun 2024.
Kegiatan Business Matching 2024 “Program Penguatan Ekosistem Kemitraan Inovasi Berbasis Potensi Daerah di Provinsi Jawa Tengah” yang dilaksanakan oleh 7 Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi Jawa Tengah.
Kegiatan dibuka oleh Ketua Tim Konsorsium PTV, Dr. Ir. Kurniangsih, ST, MT, dilanjutkan dengan Sambutan oleh Direktur Politeknik ATMI Surakarta, Direktur Fasilitas Riset LPDP RI serta Pj. Gubernur Jawa Tengah yang diwakili Asisten Ekonomi dan Pembangunan.
Hadir sebagai Keynote Speaker dalam kegiatan dimaksud, Kepala BRIDA Provinsi Jawa Tengah dan Direktur Jendral Pendidikan Vokasi Kemendikbud & Ristek yang diwakili oleh Plt. Direktur Mitras DUDI. Kegiatan ini dihadiri berbagai unsur diantaranya, Direktur Perguruan Tinggi Vokasi, Kepala SMK Jawa Tengah serta Dunia Usaha dan Dunia Industri.
Diseminasi Inovasi Teknologi bekerja sama dengan Komisi E Prov. Jateng (Bpk. Jasiman,Lc dan Bpk Sidi, SS, M. Si) dalam tema “Inovasi dalam pengemasan produk hasil pertanian untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya tahan produk” di Kabupaten Cilacap, 19 Mei 2024.
Acara di buka oleh Kepala BRIDA Prov. Jateng, Bpk. Drs. M. Arief Irwanto, M. Si dengan narasumber Nurohman Jauhari ( Inventor Krenova). Acara selanjutnya di isi paparan materi dan praktek pengolahan dan pengemasan pangan oleh narasumber dengan peserta yang berasal dari kelompok Gapoktan sekitar.
Kegiatan Diseminasi inovasi teknologi dengan tema “Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa melalui Edukasi Bisnis Digital” pada hari Jumat tanggal 23 Februari 2024 bertempat di desa Clekatakan Kec. Pulosari Kab Pemalang.
Acara dibuka oleh sambutan dan pengarahan dari Kepala Bidang Fasilitasi dan Pemanfaatan Risnov BRIDA Jateng dengan narasumber Sdr. Novi Bayu S. (Founder E-Komerce, Inventor Krenova). Acara dihadiri oleh OPD terkait di Kab. Pemalang, perangkat desa dan masyarakat setempat.
Kegiatan tersebut diharapkan dapat menjadi pendukung dalam mengangkat potensi SDM maupun SDA yang ada di desa Clekatakan
Detergen merupakan produk kimia yang umumnya digunakan dalam aplikasi pembersih, yang kini permasalahan baru biodiversitas terancam ketika detergen dibuang begitu saja ke perairan, sehingga menjadi masalah pencemaran ekologi serius karena sulit untuk didegradasi bahkan setelah limbahnya diolah terlebih dahulu.
Oleh karena itu, perlu sebuah terobosan green-tech, di mana produk detergent meski sama-sama bersifat surfaktan, air buangan yang menjadi tercemar ini dapat berkurang , bahkan tertanggulangi. Detergen cair tersebut harus berbasis surfaktan ramah lingkungan berbahan sampah organic, yang umumnya mengandung H2O2, C3H6O3, bersifat surfaktan dan aktivitas enzyme bagi nutrient vektor mikroba probiotik dan xenobiotic makro-mikro.
Salah satu produk detergent yang ramah lingkungan mengandung Eco enzyme yang merupakan cairan organik kompleks yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan organik, gula, dan air. Bahan organik yang digunakan untuk pembuatan eco enzyme dapat berupa sampah organik seperti sampah sayuran maupun sampah buah-buahan. Oleh karena itu eco enzyme dapat digunakan sebagai cara pengolahan sampah organik.
Eco enzyme dihasilkan dari proses dekomposisi senyawa karbon yang terdapat pada substrat (sampah jeruk). Eco enzyme juga dihasilkan dari dekomposisi dari senyawa protein, garam mineral, dan asam organik. Kulit jeruk mengandung bromelain yang dapat menghasilkan enzim amilase. Kulit jeruk juga mengandung asam askorbat yang dapat meningkatkan anti mikroba dan anti inflamasi dari eco enzyme. Ecoenzyme dapat membunuh kuman, bakteri, dan virus karena memiliki kandungan asam asetat, peroksida dan alkohol. Detergen berbasis ecoenzyme ini yang mampu mempertahankam kadar oksigen dalam air buangan, baik yang berada dalam siklus air maupun yang berada dalam tubuh organisme. Akibat sistemik yang ditimbulkan adalah keanekaragaman hayati terjaga keseimbangannya, termasuk ketersediaan oksigen, air dan ketahanan hutan sebagai paru-paru dunia secara umum.