BRIDA Provinsi Jawa Tengah menghadirkan program Desa Riset sebagai langkah inovatif untuk mendorong pembangunan desa berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Melalui program ini, desa menjadi pusat riset dan inovasi berbasis potensi lokal. Bersama BRIDA Jateng, kita wujudkan desa yang mandiri, inovatif, dan berdaya saing.
Bandung, 25 Februari 2025 – Dalam rangka memperkuat ekosistem riset dan inovasi daerah, sekelompok pejabat dari [Nama Instansi] melakukan kunjungan kerja ke Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP2D) Provinsi Jawa Barat. Kunjungan ini bertujuan untuk mendapatkan pembelajaran mendalam mengenai strategi penguatan ekosistem riset dan inovasi, khususnya dalam penyusunan Rencana Induk dan Peta Jalan Pemajuan IPTEK di Daerah (RIPJ-PID) serta pengukuran Indeks Inovasi Daerah (IID).
Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bagian dari upaya untuk menggali praktik terbaik yang telah diterapkan oleh BP2D Provinsi Jawa Barat dalam mendorong pertumbuhan riset dan inovasi di tingkat daerah. Dalam sambutannya, Kepala BP2D Provinsi Jawa Barat menyampaikan bahwa penguatan ekosistem riset dan inovasi daerah sangat penting untuk mendorong kemajuan teknologi dan peningkatan daya saing daerah.
Penyusunan RIPJ-PID: Langkah Strategis Membangun Inovasi Daerah
Salah satu fokus utama kunjungan ini adalah mempelajari lebih dalam mengenai penyusunan Rencana Induk dan Peta Jalan Pemajuan IPTEK di Daerah (RIPJ-PID). Rencana induk tersebut merupakan dokumen penting yang berfungsi sebagai pedoman dalam merancang kebijakan dan program-program riset dan inovasi di tingkat daerah. Dalam sesi diskusi, BP2D Provinsi Jawa Barat memaparkan bagaimana proses penyusunan RIPJ-PID ini melibatkan berbagai stakeholder, mulai dari pemerintah daerah, akademisi, hingga sektor industri.
Melalui RIPJ-PID, daerah diharapkan dapat menciptakan inovasi yang tidak hanya relevan dengan kebutuhan masyarakat setempat, tetapi juga dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan. Proses penyusunan ini juga mencakup pemetaan potensi daerah yang memiliki kekuatan riset tertentu, yang kemudian dapat diintegrasikan ke dalam strategi pembangunan daerah yang lebih luas.
Fasilitasi dan Pembinaan Inovasi Daerah melalui IID
Selain itu, BP2D Provinsi Jawa Barat juga memberikan wawasan mengenai pentingnya pengukuran Indeks Inovasi Daerah (IID) dalam menilai kemajuan dan capaian inovasi di tingkat daerah. IID merupakan alat ukur yang digunakan untuk menilai sejauh mana sebuah daerah mampu menciptakan inovasi di berbagai sektor, mulai dari teknologi, ekonomi, hingga sosial. Pengukuran ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang kekuatan dan kelemahan inovasi di daerah tersebut, serta membantu pemerintah daerah untuk mengambil langkah-langkah yang lebih tepat dalam mendorong kemajuan IPTEK.
Selain pengukuran IID, BP2D juga menjelaskan berbagai inisiatif dan program fasilitasi yang dilakukan untuk mendukung pembinaan inovasi daerah. Salah satu program yang menarik perhatian adalah kompetisi inovasi daerah, yang memberikan penghargaan kepada daerah yang berhasil mengembangkan solusi inovatif untuk tantangan yang ada. Kompetisi ini menjadi salah satu sarana penting dalam mendorong daerah untuk lebih aktif berinovasi, sekaligus memberikan pengakuan terhadap upaya-upaya kreatif yang dapat mengatasi masalah lokal.
Kolaborasi untuk Mendorong Kemajuan Inovasi Daerah
Kunjungan kerja ini menjadi ajang pertukaran ide dan pengalaman, serta membuka peluang bagi kedua belah pihak untuk saling berkolaborasi dalam pengembangan ekosistem riset dan inovasi daerah. [Nama Instansi] yang turut serta dalam kegiatan ini berharap dapat mengadopsi beberapa konsep dan praktik baik yang telah diterapkan oleh BP2D Provinsi Jawa Barat, dengan tujuan untuk meningkatkan daya saing daerah dan mempercepat proses transformasi digital di tingkat lokal.
Melalui pembelajaran ini, diharapkan bahwa daerah dapat lebih proaktif dalam menyusun rencana induk riset dan inovasi, serta memanfaatkan pengukuran Indeks Inovasi Daerah untuk memperbaiki kebijakan dan program inovasi mereka. Selain itu, kompetisi inovasi daerah juga diharapkan dapat menjadi stimulan bagi daerah untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan nasional.
Maju Bersama untuk Inovasi Daerah yang Lebih Baik
Dengan kolaborasi yang semakin erat antara pemerintah daerah dan berbagai stakeholder, penguatan ekosistem riset dan inovasi di tingkat daerah diharapkan dapat tercapai dengan lebih efektif. Inovasi yang berkembang di daerah tidak hanya akan mempercepat pembangunan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memperkuat ketahanan ekonomi daerah.
Klaten, 25 Februari 2025 – Kegiatan koordinasi pelaksanaan fasilitasi desa dampingan BRIDA Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025 di Aula Balai Desa Kurung, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak yang memiliki peran penting dalam mendukung pengembangan desa, antara lain Kepala BRIDA Provinsi Jawa Tengah beserta Sekretaris BRIDA, Kepala Bidang Fasilitasi dan Pemanfaatan Risnov, Kepala Subbag Program, serta Staf BRIDA. Selain itu, turut hadir juga perwakilan dari PT. Benih Citra Asia, Kepala Desa Kurung, dan perangkat desa setempat.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat koordinasi antara BRIDA Provinsi Jawa Tengah dengan desa-desa dampingan dalam rangka mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pemberdayaan ekonomi lokal melalui program fasilitasi yang telah direncanakan untuk tahun 2025. Kegiatan koordinasi ini juga memberikan kesempatan bagi para peserta untuk berdiskusi mengenai berbagai rencana dan tantangan yang dihadapi desa dalam mengimplementasikan program-program pengembangan yang ada.
Setelah acara koordinasi, agenda dilanjutkan dengan kunjungan kerja ke Futake Indonesia, yang terletak di Jalan Jogja Solo, Klepu, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten. Futake Indonesia dikenal sebagai pusat spesialis produksi turunan logam, mesin, furniture jalan, serta pengecoran logam. Perusahaan ini telah berkembang pesat dan memproduksi berbagai produk unggulan yang mendukung berbagai sektor usaha, seperti mesin tepat guna, mesin pengolahan sampah, mesin pertanian, mesin konstruksi, serta mesin industri makanan.
Tak hanya itu, Futake Indonesia juga menyediakan peralatan makanan seperti hotplate, loyang, dan wajan, serta berbagai alat usaha lain yang sangat bermanfaat bagi operasional UMKM di wilayah sekitarnya. Komitmen Futake Indonesia untuk selalu mengedepankan kualitas, teknologi, dan inovasi dalam setiap produknya semakin memperkuat posisinya sebagai mitra strategis dalam pengembangan industri kecil dan menengah (IKM).
Kunjungan ini bertujuan untuk melihat secara langsung potensi yang dimiliki oleh Futake Indonesia dalam membantu peningkatan kapasitas UMKM di wilayah Kabupaten Klaten, serta membuka peluang kolaborasi antara pemerintah daerah, BRIDA, dan sektor industri untuk meningkatkan perekonomian lokal.
Peningkatan Sumber Daya dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara sektor pemerintah dan swasta, serta meningkatkan efektivitas dalam pelaksanaan program-program fasilitasi yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Dengan adanya dukungan dari Futake Indonesia, diharapkan para pelaku UMKM di Klaten dan sekitarnya bisa lebih berkembang dan bersaing di pasar yang lebih luas.
Pemerintah Kabupaten Klaten dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui BRIDA Prov. Jateng terus berupaya memberikan perhatian khusus kepada sektor-sektor yang memiliki potensi untuk meningkatkan perekonomian lokal, dengan fokus pada pengembangan teknologi dan inovasi dalam setiap langkah yang diambil.
Dengan berlanjutnya program fasilitasi desa dampingan, diharapkan Kabupaten Klaten dapat menjadi model pengembangan desa yang berkelanjutan, mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, serta mempercepat transformasi digital dan teknologi di tingkat desa.
Kabupaten Grobogan, 25 Februari 2025 – Kegiatan Forum Optimalisasi Technopark dengan tema “Optimalisasi Pengembangan Technopark Pangan Kabupaten Grobogan” telah sukses dilaksanakan di Ruang Rapat Technopark Kabupaten Grobogan. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Grobogan serta tenant-tenant yang bergabung dalam Technopark Pangan Grobogan.
Forum dibuka secara resmi oleh Bapak Anang Armunanto, S.Sos, M.Si, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Grobogan. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pentingnya pengembangan technopark pangan sebagai upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan daerah serta mendukung pemberdayaan ekonomi lokal. Beliau juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha untuk memperkuat sektor pangan yang berkelanjutan.
Dr. Joko Mulyono, S.STP, M.Si, Kepala Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Iptek dan Infrastruktur Riset dan Inovasi BRIDA Provinsi Jawa Tengah, turut memberikan sambutan pengarahan. Dalam pemaparannya, Dr. Joko Mulyono menyampaikan bahwa pengembangan technopark bukan hanya soal inovasi teknologi, tetapi juga mencakup pengembangan sumber daya manusia yang kompeten dalam mengelola potensi pangan di daerah.
Acara ini menghadirkan dua narasumber utama yang ahli di bidangnya:
Teguh Iman Sayekti, S.H, M.Si, Fasilitator Sarana Pemasaran dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah, yang memberikan wawasan mengenai strategi pemasaran bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor pangan.
Arin Listya Apriani, Praktisi Mocaf Krenova Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020, yang membagikan pengalaman dan praktik terbaik dalam pengolahan bahan pangan lokal menjadi produk bernilai tambah melalui teknologi dan inovasi.
Moderator dalam forum ini adalah Suwarno, S.H, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Grobogan, yang memandu jalannya diskusi dan bertindak sebagai penghubung antara narasumber dan peserta.
Kegiatan ini juga merupakan ajang berbagi pengetahuan dan pengalaman antara OPD terkait dan tenant Technopark Pangan Kabupaten Grobogan, dengan harapan dapat memperkuat ekosistem pangan berbasis inovasi yang berkelanjutan di Grobogan. Melalui kolaborasi ini, diharapkan Grobogan dapat menjadi salah satu daerah yang unggul dalam pemanfaatan teknologi untuk pengembangan sektor pangan yang berdaya saing.
Dengan adanya forum ini, diharapkan ke depan akan ada peningkatan kapasitas, inovasi, serta kemajuan yang signifikan dalam pengembangan dan pemasaran produk pangan lokal yang berkualitas di Kabupaten Grobogan.
Balai Desa Kreo, Kabupaten Wonosobo, menjadi tuan rumah kegiatan Diseminasi Inovasi Teknologi yang bekerja sama dengan DPRD Provinsi Jawa Tengah. Dengan tema “Peningkatan Peluang Karir di Era Digital”, acara ini diselenggarakan untuk mendorong pemanfaatan teknologi dalam membuka peluang karir di era modern.
Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Jawa Tengah, Bapak Drs. Mohamad Arief Irwanto, M.Si. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya penguasaan teknologi untuk menciptakan kesempatan karir yang lebih luas, khususnya bagi masyarakat pedesaan.
Sesi utama acara diisi oleh narasumber Fathan Saida, yang membahas bagaimana masyarakat dapat memanfaatkan inovasi teknologi untuk meningkatkan keterampilan serta daya saing mereka di dunia kerja. Peserta yang hadir terdiri dari perangkat desa dan masyarakat setempat, menciptakan suasana interaktif yang penuh antusiasme dan partisipasi.
Melalui diseminasi ini, diharapkan masyarakat Desa Kreo, Wonosobo, mampu menjawab tantangan era digital dengan memanfaatkan inovasi teknologi secara optimal untuk menciptakan peluang karir dan meningkatkan taraf hidup mereka. Kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam mendekatkan teknologi kepada masyarakat untuk menghadapi masa depan yang lebih baik.
Semarang, 24 Februari 2025 – Dalam rangka Program Kerja Pengawasan Kearsipan Tahunan (PKPKT) Tahun 2025, Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis Pengelolaan Kearsipan, Penggunaan Tata Naskah Dinas, dan Pemberkasan. Acara ini dilaksanakan di Ruang Rapat Prayogasala BRIDA Provinsi Jawa Tengah.
Tujuan dari bimbingan teknis ini adalah untuk meningkatkan tertib administrasi dan penerapan tata naskah dinas yang sesuai melalui pemanfaatan Aplikasi SRIKANDI. Dengan aplikasi ini, pengelolaan arsip diharapkan menjadi lebih modern dan terintegrasi, mendukung efektivitas administrasi yang lebih baik di lingkungan kerja.
Kegiatan ini merupakan salah satu upaya strategis BRIDA Provinsi Jawa Tengah untuk mendorong pengelolaan arsip yang profesional, terorganisir, serta mendukung program-program inovasi daerah yang berkelanjutan.
Semarang, 24 Februari – Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Jawa Tengah, Bapak Mohamad Arief Irwanto, menerima kunjungan kerja Kepala BRIDA Provinsi Nusa Tenggara Barat, Bapak Lalu Suryadi, beserta jajaran Pejabat BRIDA Provinsi Nusa Tenggara Barat lainnya di Ruang Rapat Prayogasala BRIDA Provinsi Jawa Tengah.
Dalam kunjungan tersebut, hadir mendampingi Kepala BRIDA Jateng, para Kepala Bidang, Kasubbag, serta staf di lingkungan BRIDA Provinsi Jawa Tengah. Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama dalam bidang penelitian, pengembangan, dan inovasi daerah. Selain itu, kedua pihak berbagi pengalaman dalam riset dan inovasi yang diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
Kepala BRIDA Jateng, Bapak Mohamad Arief Irwanto, menyampaikan harapannya agar sinergi ini dapat membawa manfaat besar bagi pembangunan berkelanjutan di kedua provinsi. “Kolaborasi ini menjadi langkah strategis untuk mendorong inovasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan tantangan zaman,” ujarnya.
Semoga pertemuan ini menjadi awal dari kerja sama yang lebih erat antara BRIDA Provinsi Jawa Tengah dan BRIDA Provinsi Nusa Tenggara Barat, demi menciptakan solusi inovatif yang berdampak positif bagi pembangunan daerah.
Surakarta (19/02/2025) – BRIDA Provinsi Jawa Tengah melaksanakan kegiatan Development of research and innovation talent Ecosystem (Deresvatalens) dengan tema “Optimalisasi Post Doctoral Fellow Guna Mendukung Penguatan Ekosistem Talenta Riset dan Inovasi dalam pembangunan di Jawa Tengah“ yang bertempat di Aula Gedung Pasca Sarjana UNS Surakarta. Narasumber dalam acara ini : 1. Asisten Deputi Manajemen Talenta dan Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur Deputi Bidang SDM Aparatur KEMENPANRB Republik Indonesia 2. Direktur Manajemen Talenta Deputi Bidang SDMI Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) 3. Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Tengah 4. Prof. Dr. Ir. Sri Puryono KS,M.P. selaku Tim Transisi Gubernur Jawa Tengah Terpilih Periode 2025 – 2029 dihadiri oleh peserta Para Doktor dari berbagai Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah. Tujuan dari kegiatan ini adalah membangun sinergi dan kolaborasi SDM dari unsur pemerintahan, lembaga pendidikan, lembaga profesi, Perguruan Tinggi, dunia usaha dan industri serta masyarakat untuk menghasilkan transfer knowledge, transfer technology dan kerjasama penelitian. Melalui Para Doktor di berbagai Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah diharapkan dapat berkontribusi lebih besar dalam pembangunan di Jawa Tengah sesuai dengan gelar keilmuan yang disandang dan dimiliki.
Pada tanggal 10 Februari 2025, Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kabupaten Musi Rawas melaksanakan Kunjungan Kerja ke Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Jawa Tengah. Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat sinergi antar lembaga riset daerah serta bertukar wawasan terkait pengelolaan riset dan inovasi dalam mendukung pembangunan daerah.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor BRIDA Provinsi Jawa Tengah, delegasi Balitbang Kabupaten Musi Rawas disambut hangat oleh Peneliti Ahli Madya, Peneliti Ahli Pertama dan Staf Pelaksana lainnya, yang kemudian memaparkan berbagai program inovatif yang telah dilakukan BRIDA dalam mendorong inovasi berbasis riset, pengelolaan sumber daya daerah, serta pengembangan ekonomi berbasis lokal.
Kota Semarang (7/2/2025) – BRIDA Provinsi Jawa Tengah melakukan kegiatan penerimaan Pentasyarufan dengan dukungan dari program zakat ke Pondok Pesantren Al Qadri Al Islami Semarang dan Pondok Pesantren Darul Quro Gunung Pati Kota Semarang.
Kegiatan ini bertujuan untuk membantu meringankan kebutuhan pokok para santri di pesantren. Semoga Penerimaan Pentasyarufan dengan bantuan zakat ini menjadi bermanfaat dan bertambah berkah bagi penerima zakat di lingkungan Pondok Pesantren di Gunung Pati Kota Semarang.