Snapinsta.app_441227228_335941689507751_4838017604367838513_n_1080

Pendampingan dan Penyerahan bantuan benih ikan nila hitam sebanyak 10.000 ekor dari Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Jateng ke Desa Riset Kesongo

Pada tanggal 8 Mei 2024, Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Jawa Tengah melaksanakan pendampingan dan penyerahan bantuan benih ikan nila hitam sebanyak 10.000 ekor. Bantuan ini berasal dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah dan ditujukan kepada kepala desa Kesongo. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendukung pelaksanaan Desa Riset Kesongo.

BRIDA merupakan lembaga perangkat daerah yang didirikan dengan tujuan melaksanakan fungsi penunjang penelitian, mendorong pengembangan dan penerapan teknologi, serta meningkatkan daya saing dan pembangunan berkelanjutan di tingkat Provinsi Jawa Tengah1. Inisiatif ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menggalang riset dan inovasi sebagai bagian dari strategi pembangunan ekonomi dan sosial di tingkat provinsi.

Semoga bantuan benih ikan ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat desa Kesongo dan berkontribusi pada pengembangan sektor perikanan di wilayah tersebut. ????????

Snapinsta.app_441942610_319268461191765_7303295168642585356_n_1080

Rapat Pembahasan Pengelolaan Sampah Cair Menjadi Bahan Bakar Cair

Pada hari ini, di Ruang Rapat Biro Infrastruktur dan Sumber Daya Alam (SDA), Kepala Biro Infrastruktur dan SDA memimpin rapat yang membahas pengelolaan sampah cair menjadi bahan bakar cair. Rapat ini dihadiri oleh beberapa unsur, termasuk perwakilan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), serta pemerintah provinsi Jawa Tengah dan kabupaten Banjarnegara.

Maksud dan Tujuan Rapat: Rapat ini bertujuan untuk membahas regulasi terkait produk inovatif dari Fastpol Gen-5, yang berupa bahan bakar cair. Sampah cair, terutama dari industri tahu, memiliki potensi untuk diolah menjadi bahan bakar alternatif. Beberapa poin penting yang dibahas dalam rapat ini meliputi:

  1. Keberlanjutan Pengolahan Sampah Plastik:
  2. Inovasi Lokal:
    • Dalam konteks lokal, Bank Sampah Banjarnegara dan instansi terkait turut berpartisipasi dalam rapat ini. Kolaborasi antara pemerintah daerah, lembaga riset, dan industri diharapkan dapat menghasilkan solusi yang efektif dan ramah lingkungan.

Rapat ini merupakan langkah awal dalam mengoptimalkan pengelolaan sampah cair menjadi sumber energi alternatif. Diharapkan regulasi yang dihasilkan dapat mendukung inovasi dan keberlanjutan lingkungan.23

Mari kita dukung upaya bersama dalam mengurangi dampak negatif sampah dan menciptakan lingkungan yang lebih baik melalui pengelolaan yang bijaksana! ????????

Snapinsta.app_441440793_2750169201796923_255836511875464993_n_1080

Penyerahan bibit tanaman untuk Desa Riset Kesongo

Brida Provinsi Jawa Tengah mengucapkan terimakasih kepada Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah @distanbun_jtg dalam rangka mendukung Pelaksanaan Desa Riset Kesongo.

Sehubungan dengan hal tersebut Brida Provinsi Jawa Tengah melaksanakan pendampingan dan penyerahan bibit buah alpukat sebanyak 200 bibit dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Prov. Jateng ke Kepala Desa Kesongo.

Snapinsta.app_441438162_2199673587039011_3933123565160149527_n_1080

Forum Koordinasi Infrastruktur Riset dan Inovasi di Wilayah Pengembangan Petanglong – Bregasmalang

Kegiatan Forum Koordinasi Infrastruktur Riset dan Inovasi di Wilayah Pengembangan Petanglong – Bregasmalang mengangkat tema “Pendayagunaan Infrastruktur Riset dan Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat di Pesisir Pantura Jawa Tengah” yang berlokasi di Technopark Perikanan Kota Pekalongan pada hari Jumat, 26 April 2024.

Kegiatan dibuka oleh Kepala BRIDA Provinsi Jawa Tengah dengan Narasumber yaitu Kurniawan Priyo Anggoro, S.P, MM. (Kabid Perikanan Tangkap DKP Prov. Jateng) serta Tim Periset Perikanan BRIN, yaitu Ir. Zarochman M.Pi dan Dr. Suparman Sasmita, S.Pi, M.Si. Kegiatan dimoderatori oleh Sevina Mahardini, S.T., M.T., M.Sc (Kabid Litbang Bappeda Kota Pekalongan).

Turut hadir Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Pekalongan, Direktur UPTD Technopark Perikanan Kota Pekalongan, Bappeda/Bapperida dan Dinas Kelautan Perikanan di Wilayah Pengembangan Petanglong – Bregasmalang, serta masyarakat nelayan tenant binaan Technopark Perikanan Kota Pekalongan.

Snapinsta.app_440982031_327152473720006_4765093262101282728_n_1080

Kunjungan Lapangan Desa Riset Kesongo ke Pendawa Kencana Multifarm Cangkringan Yogyakarta

Dalam upaya meningkatkan sektor pertanian, perikanan, dan peternakan, Wakil Direktur Akademik Kerja Sama Polimarin Semarang, bersama dengan perangkat dan perwakilan petani Desa Kesongo, BRIDA Provinsi Jawa Tengah, BRIN CWS Salatiga, dan Polimarin Semarang, mengadakan kegiatan penyerahan bantuan mesin pembuatan pakan ikan. Acara ini juga melibatkan pendampingan Desa Kesongo dalam rangka studi inovasi di Pendawa Kencana Multifarm yang dimiliki oleh Dr. Ir. KRMT Gembong Danudiningrat.

Mesin pembuatan pakan ikan yang diserahkan akan membantu petani dan pelaku usaha perikanan di wilayah tersebut. Dengan adanya mesin ini, diharapkan produksi pakan ikan dapat ditingkatkan secara efisien. Selain itu, pendampingan Desa Kesongo akan memberikan wawasan dan pengetahuan baru kepada para petani terkait teknologi dan praktik terbaik dalam pertanian, perikanan, dan peternakan.

Acara ini merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang peduli terhadap pengembangan sektor pertanian dan perikanan di Indonesia. Semoga bantuan mesin dan pendampingan ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat dan memperkuat sektor pertanian dan perikanan di wilayah Yogyakarta.

Kegiatan diikuti oleh perangkat dan perwakilan petani Desa Kesongo, BRIDA Prov. Jateng, BRIN CWS Salatiga, dan Polimarin Semarang.

Snapinsta.app_441026239_327147540387166_1634293311250864552_n_1080

Forum Diskusi Aktual: “Inovasi Budidaya Tanaman Holtikultura (Kelengkeng) Sebagai Strategi Ketahanan Pangan dan Pemberdayaan Ekonomi Desa”

Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi Kebijakan Pembangunan Daerah dalam bentuk FDA dengan tema “Inovasi Budidaya Tanaman Holtikultura (Kelengkeng) Sebagai Strategi Ketahanan Pangan dan Pemberdayaan Ekonomi Desa”, Acara tersebut dilaksanakan pada 25 April 2024.

Acara dibuka oleh BRIDA Provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh Kabid Kebijakan Pembangunan, Riset dan Inovasi, dengan narasumber anggota Komisi E (Hj. Ida Nurul Farida, M.Pd dan Hj. Endrianingsih Yunita, SP.) di Aula Rumah Makan Joglo Kebon Ndhelik. Bapperida dan Dinas Pertanian Kab Semarang turut memberi tanggapan dalam acara tersebut dan tindak lanjut kemitraan.

Snapinsta.app_439527850_324559027312684_851166516781861200_n_1080

Diseminasi Inovasi “Alat Produksi Garam dan Teknologi Penggunaan GPS/Fish Finder pada Kapal Pursein” di Desa Nelayan Pulolampes Brebes

“Inovasi Alat Produksi Garam dan Teknologi Penggunaan GPS/Fish Finder pada Kapal Pursein di Desa Nelayan Pulolampes Brebes”

Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Brida Provinsi Jawa Tengah, Bp. Mohamd Arief Irwanto, MSi.

Faktor cuaca ekstrem produksi garam jumlahnya jauh dari baku potensi. Di samping terdampak cuaca, minat masyarakat untuk membuat garam cenderung turun. Lahan-lahan garam yang ada pun banyak yang dialihfungsikan menjadi tambak ikan, udang, dan rumput laut.

Produksi garam dari tahun 2020 hingga 2022 terus mengalami penurunan tajam dengan produksi 1 s/d 2 ribu Ton per tahun dibanding tahun 2019 yang mampu memproduksi hingga mencapai 49 ribu Ton per tahun. Produksi garam mengalami peningkatan di tahun 2023 dengan capaian produksi sebanyak 30.614 Ton.

Inovasi alat produksi garam dengan menggunakan kubah dapat dirancang untuk menciptakan kondisi lingkungan yang optimal bagi pembentukan garam piramida.

Dalam mengatasi tantangan produksi garam di Kabupaten Brebes, perlu adanya langkah konkret untuk menjaga stabilitas produksi garam, terutama yang disebabkan oleh faktor cuaca ekstrem dan perubahan minat masyarakat.

Salah satu pendekatan yang dapat diambil adalah dengan memberikan dukungan kepada Desa Pulogading di Kecamatan Bulakamba untuk meningkatkan produksi garam berkualitas.

Inovasi-inovasi tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi para nelayan, membantu mereka meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka, serta menjaga keberlanjutan sumber daya perikanan.

Selain itu, penting juga untuk memberikan pendidikan dan pelatihan kepada petani garam tentang penggunaan alat produksi baru ini, serta memastikan tersedianya infrastruktur pendukung seperti akses yang stabil dan pemeliharaan alat yang berkualitas.

FGD Penyusunan Workplanning Cluster Innovation Jawa Tengah oleh Politeknik Negeri Semarang

Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Workplanning Cluster Innovation. Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh visualisasi posisi dan struktur Triple Helix dalam rencana sistem inovasi antara Pendidikan Vokasi, Masyarakat/Industri, dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. FGD tersebut merupakan bagian dari Program Penguatan Ekosistem Kemistraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah. Kepala Brida Provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh Kabid SDM & Infrastruktur Riset dan Inovasi hadir sebagai narasumber dalam acara ini1.

Selain itu, pada tanggal 3 April 2024, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Tengah juga menyelenggarakan FGD Penyusunan Program dan Kegiatan untuk tahun anggaran 2025. Acara ini dihadiri oleh para pejabat administrator, pejabat fungsional/sub koordinator, serta pejabat pelaksana di lingkungan BKD Provinsi Jawa Tengah2.

FGD merupakan metode yang digunakan dalam berbagai konteks perencanaan, termasuk dalam penyusunan rencana pembangunan. Metode ini memungkinkan para pemangku kepentingan untuk berdiskusi, berbagi pandangan, dan menghasilkan pemikiran kolaboratif yang dapat membentuk kebijakan dan program yang lebih baik3. Semoga kegiatan-kegiatan semacam ini dapat terus memperkuat ekosistem inovasi di Jawa Tengah 

Snapinsta.app_439614062_324556680646252_8025712480269040866_n_1080

Forum Diskusi Aktual: Peran penting wawasan kebangsaan bagi pemuda dalam pembangunan bangsa

Perkembangan globalisasi dan teknologi yang sangat pesat memberikan wawasan dan pandangan yang luas bagi para pemuda.

Perkembangan saat ini menunjukkan banyaknya ideologi bangsa yang terkikis dalam diri pemuda Indonesia. Peran aktif pemuda dalam mengkritisi pembangunan menjadi hal yang baik, namun etika dan sopan santun dalam menyampaikannya sudah jauh dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

Jiwa gotong royong yang menjadi ciri khas lokal Indonesia, telah luntur pada diri sebagian Pemuda yang acuh terhadap sekitarnya dan cenderung individualis pada kepentingannya.

Berbagai langkah antisipasi perlu dilakukan dalam rangka meningkatkan jiwa nasionalisme dan cinta tanah air, salah satunya dengan menanamkan pemahaman wawasan kebangsaan. Untuk diketahui bersama bahwa wawasan kebangsaan ini merupakan cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya, yang didasari oleh falsafah cita-cita dan tujuan nasional.

Harapannya, para pemuda aset bangsa ini mampu mengejawantahkan materi wawasan kebangsaan berlandaskan pada 4 (empat) konsensus bangsa, yakni Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.

Pada akhirnya, tidak hanya pemuda, tapi semuanya dituntut untuk terus memahami serta mempedomani secara baik ajaran yang terkandung dalam konsepsi wawasan kebangsaan. Hal ini dikarenakan aktualisasi wawasan kebangsaan tidak hanya ditumbuhkan dari diri pemuda, tetapi juga perlu dukungan dari lingkungan melalui pengajaran serta keteladanan.