Snapinsta.app_441438162_2199673587039011_3933123565160149527_n_1080

Forum Koordinasi Infrastruktur Riset dan Inovasi di Wilayah Pengembangan Petanglong – Bregasmalang

Kegiatan Forum Koordinasi Infrastruktur Riset dan Inovasi di Wilayah Pengembangan Petanglong – Bregasmalang mengangkat tema “Pendayagunaan Infrastruktur Riset dan Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat di Pesisir Pantura Jawa Tengah” yang berlokasi di Technopark Perikanan Kota Pekalongan pada hari Jumat, 26 April 2024.

Kegiatan dibuka oleh Kepala BRIDA Provinsi Jawa Tengah dengan Narasumber yaitu Kurniawan Priyo Anggoro, S.P, MM. (Kabid Perikanan Tangkap DKP Prov. Jateng) serta Tim Periset Perikanan BRIN, yaitu Ir. Zarochman M.Pi dan Dr. Suparman Sasmita, S.Pi, M.Si. Kegiatan dimoderatori oleh Sevina Mahardini, S.T., M.T., M.Sc (Kabid Litbang Bappeda Kota Pekalongan).

Turut hadir Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Pekalongan, Direktur UPTD Technopark Perikanan Kota Pekalongan, Bappeda/Bapperida dan Dinas Kelautan Perikanan di Wilayah Pengembangan Petanglong – Bregasmalang, serta masyarakat nelayan tenant binaan Technopark Perikanan Kota Pekalongan.

Snapinsta.app_440982031_327152473720006_4765093262101282728_n_1080

Kunjungan Lapangan Desa Riset Kesongo ke Pendawa Kencana Multifarm Cangkringan Yogyakarta

Dalam upaya meningkatkan sektor pertanian, perikanan, dan peternakan, Wakil Direktur Akademik Kerja Sama Polimarin Semarang, bersama dengan perangkat dan perwakilan petani Desa Kesongo, BRIDA Provinsi Jawa Tengah, BRIN CWS Salatiga, dan Polimarin Semarang, mengadakan kegiatan penyerahan bantuan mesin pembuatan pakan ikan. Acara ini juga melibatkan pendampingan Desa Kesongo dalam rangka studi inovasi di Pendawa Kencana Multifarm yang dimiliki oleh Dr. Ir. KRMT Gembong Danudiningrat.

Mesin pembuatan pakan ikan yang diserahkan akan membantu petani dan pelaku usaha perikanan di wilayah tersebut. Dengan adanya mesin ini, diharapkan produksi pakan ikan dapat ditingkatkan secara efisien. Selain itu, pendampingan Desa Kesongo akan memberikan wawasan dan pengetahuan baru kepada para petani terkait teknologi dan praktik terbaik dalam pertanian, perikanan, dan peternakan.

Acara ini merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang peduli terhadap pengembangan sektor pertanian dan perikanan di Indonesia. Semoga bantuan mesin dan pendampingan ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat dan memperkuat sektor pertanian dan perikanan di wilayah Yogyakarta.

Kegiatan diikuti oleh perangkat dan perwakilan petani Desa Kesongo, BRIDA Prov. Jateng, BRIN CWS Salatiga, dan Polimarin Semarang.

Snapinsta.app_441026239_327147540387166_1634293311250864552_n_1080

Forum Diskusi Aktual: “Inovasi Budidaya Tanaman Holtikultura (Kelengkeng) Sebagai Strategi Ketahanan Pangan dan Pemberdayaan Ekonomi Desa”

Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi Kebijakan Pembangunan Daerah dalam bentuk FDA dengan tema “Inovasi Budidaya Tanaman Holtikultura (Kelengkeng) Sebagai Strategi Ketahanan Pangan dan Pemberdayaan Ekonomi Desa”, Acara tersebut dilaksanakan pada 25 April 2024.

Acara dibuka oleh BRIDA Provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh Kabid Kebijakan Pembangunan, Riset dan Inovasi, dengan narasumber anggota Komisi E (Hj. Ida Nurul Farida, M.Pd dan Hj. Endrianingsih Yunita, SP.) di Aula Rumah Makan Joglo Kebon Ndhelik. Bapperida dan Dinas Pertanian Kab Semarang turut memberi tanggapan dalam acara tersebut dan tindak lanjut kemitraan.

Snapinsta.app_439527850_324559027312684_851166516781861200_n_1080

Diseminasi Inovasi “Alat Produksi Garam dan Teknologi Penggunaan GPS/Fish Finder pada Kapal Pursein” di Desa Nelayan Pulolampes Brebes

“Inovasi Alat Produksi Garam dan Teknologi Penggunaan GPS/Fish Finder pada Kapal Pursein di Desa Nelayan Pulolampes Brebes”

Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Brida Provinsi Jawa Tengah, Bp. Mohamd Arief Irwanto, MSi.

Faktor cuaca ekstrem produksi garam jumlahnya jauh dari baku potensi. Di samping terdampak cuaca, minat masyarakat untuk membuat garam cenderung turun. Lahan-lahan garam yang ada pun banyak yang dialihfungsikan menjadi tambak ikan, udang, dan rumput laut.

Produksi garam dari tahun 2020 hingga 2022 terus mengalami penurunan tajam dengan produksi 1 s/d 2 ribu Ton per tahun dibanding tahun 2019 yang mampu memproduksi hingga mencapai 49 ribu Ton per tahun. Produksi garam mengalami peningkatan di tahun 2023 dengan capaian produksi sebanyak 30.614 Ton.

Inovasi alat produksi garam dengan menggunakan kubah dapat dirancang untuk menciptakan kondisi lingkungan yang optimal bagi pembentukan garam piramida.

Dalam mengatasi tantangan produksi garam di Kabupaten Brebes, perlu adanya langkah konkret untuk menjaga stabilitas produksi garam, terutama yang disebabkan oleh faktor cuaca ekstrem dan perubahan minat masyarakat.

Salah satu pendekatan yang dapat diambil adalah dengan memberikan dukungan kepada Desa Pulogading di Kecamatan Bulakamba untuk meningkatkan produksi garam berkualitas.

Inovasi-inovasi tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi para nelayan, membantu mereka meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka, serta menjaga keberlanjutan sumber daya perikanan.

Selain itu, penting juga untuk memberikan pendidikan dan pelatihan kepada petani garam tentang penggunaan alat produksi baru ini, serta memastikan tersedianya infrastruktur pendukung seperti akses yang stabil dan pemeliharaan alat yang berkualitas.

FGD Penyusunan Workplanning Cluster Innovation Jawa Tengah oleh Politeknik Negeri Semarang

Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Workplanning Cluster Innovation. Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh visualisasi posisi dan struktur Triple Helix dalam rencana sistem inovasi antara Pendidikan Vokasi, Masyarakat/Industri, dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. FGD tersebut merupakan bagian dari Program Penguatan Ekosistem Kemistraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah. Kepala Brida Provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh Kabid SDM & Infrastruktur Riset dan Inovasi hadir sebagai narasumber dalam acara ini1.

Selain itu, pada tanggal 3 April 2024, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Tengah juga menyelenggarakan FGD Penyusunan Program dan Kegiatan untuk tahun anggaran 2025. Acara ini dihadiri oleh para pejabat administrator, pejabat fungsional/sub koordinator, serta pejabat pelaksana di lingkungan BKD Provinsi Jawa Tengah2.

FGD merupakan metode yang digunakan dalam berbagai konteks perencanaan, termasuk dalam penyusunan rencana pembangunan. Metode ini memungkinkan para pemangku kepentingan untuk berdiskusi, berbagi pandangan, dan menghasilkan pemikiran kolaboratif yang dapat membentuk kebijakan dan program yang lebih baik3. Semoga kegiatan-kegiatan semacam ini dapat terus memperkuat ekosistem inovasi di Jawa Tengah 

Snapinsta.app_439614062_324556680646252_8025712480269040866_n_1080

Forum Diskusi Aktual: Peran penting wawasan kebangsaan bagi pemuda dalam pembangunan bangsa

Perkembangan globalisasi dan teknologi yang sangat pesat memberikan wawasan dan pandangan yang luas bagi para pemuda.

Perkembangan saat ini menunjukkan banyaknya ideologi bangsa yang terkikis dalam diri pemuda Indonesia. Peran aktif pemuda dalam mengkritisi pembangunan menjadi hal yang baik, namun etika dan sopan santun dalam menyampaikannya sudah jauh dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

Jiwa gotong royong yang menjadi ciri khas lokal Indonesia, telah luntur pada diri sebagian Pemuda yang acuh terhadap sekitarnya dan cenderung individualis pada kepentingannya.

Berbagai langkah antisipasi perlu dilakukan dalam rangka meningkatkan jiwa nasionalisme dan cinta tanah air, salah satunya dengan menanamkan pemahaman wawasan kebangsaan. Untuk diketahui bersama bahwa wawasan kebangsaan ini merupakan cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya, yang didasari oleh falsafah cita-cita dan tujuan nasional.

Harapannya, para pemuda aset bangsa ini mampu mengejawantahkan materi wawasan kebangsaan berlandaskan pada 4 (empat) konsensus bangsa, yakni Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.

Pada akhirnya, tidak hanya pemuda, tapi semuanya dituntut untuk terus memahami serta mempedomani secara baik ajaran yang terkandung dalam konsepsi wawasan kebangsaan. Hal ini dikarenakan aktualisasi wawasan kebangsaan tidak hanya ditumbuhkan dari diri pemuda, tetapi juga perlu dukungan dari lingkungan melalui pengajaran serta keteladanan.

Sosialisasi Lomba Kreativitas dan Inovasi (KRENOVA) tingkat Kota Semarang

Kepala Bidang Fasilitasi dan Pemanfaatan Riset dan Inovasi Menyampaikan Kegiatan Sosialisasi Lomba Kreativitas dan Inovasi dengan tema “Peningkatan Perekonomian dan Kesejahteraan Masyarakat yang Berdaya Saing Melalui Inovasi Teknologi”.

Acara dibuka oleh Plt. Kepala BRIDA Kota Semarang dengan narasumber anggota Komisi A Kota Semarang (Novi Sukmawati Ayuningsih, SE), BRIDA Prov. Jateng (Agung Koenmarjono, SH) dan Praktisi (Marjoko, ST, MBA), di MG. Setos Kota Semarang.

Undangan dihadiri oleh beberapa unsur masyarakat antara lain instansi vertical Kota Semarang, Universitas sekitar Kota Semarang dan SMA/SMK/MA Negeri maupun Swasta dan beberapa turut memberi tanggapan dalam acara tersebut.

Snapinsta.app_439509105_324543680647552_2832446377330616650_n_1080

Forum Diskusi Aktual: “Pengolahan Sampah Menjadi Pupuk Organik”

Kegiatan Sosialisasi Kebijakan Pembangunan Daerah dalam bentuk FDA dengan tema “Pengolahan Sampah Menjadi Pupuk Organik”

Acara dibuka oleh BRIDA Provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh Kabid Kebijakan Pembangunan, Riset dan Inovasi, dengan narasumber anggota Komisi E (Hj. Endrianingsih Yunita, SP. dan Hj. Ida Nurul Farida, M.Pd) di Aula Rumah Makan Diwak Magelang. DLH Kab Magelang

Kegiatan tersebut dihadiri Bappeda Kab Magelang dan turut memberi tanggapan dalam acara tersebut.

Snapinsta.app_439503719_324541733981080_2788991297721101588_n_1080

Forum Diskusi Aktual: Peran pekerja dalam pembangunan ekonomi daerah

Kegiatan FDA ini merupakan kerjasama BRIDA Provinsi Jawa Tengah dengan Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah, khususnya Bapak H. Mawahib dan Ibu Hj Tazkiyatul Muthmainnah SKM. Dengan mengambil tema tentang Peran Pekerja Dalam Pembangunan Ekonomi Daerah.

Peran kunci pekerja dalam memajukan ekonomi daerah : 1. Pekerja sebagai tenaga kerja produktif, 2.Pekerja seringkali menjadi sumber inovasi dan kreativitas dalam ekonomi daerah. 3.Pekerja yang terampil dan terdidik dapat meningkatkan kapasitas produksi dan inovasi di tingkat lokal. 4.Pekerja yang berpenghasilan baik dapat meningkatkan kualitas hidup mereka serta keluarga mereka. 5. Pekerja dapat berperan dan berpatisipasi dalam kebijakan publik melalui serikat pekerja atau kelompok advokasi lainnya.

Mengatasi tantangan ini membutuhkan pendekatan yang holistik dan kolaboratif dari Pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil dan organisasi Internasional.

Disamping itu beberapa program untuk peningkatan para pekerja antara lain melalui program magang ke Jepang yang sudah reguler dilaksanakan, mendorong program pendidikan vokasi dan program pelatihan berbasis kompetensi bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) di Jawa Tengah. Program-program tersebut diharapkan dapat meningkatkan pendidikan dan keterampilan para pekerja atau calon pekerja di Jawa Tengah.

slide 1

KAJIAN MENDORONG RUANG EKSPRESI UNTUK MENINGKATKAN NILAI EKONOMI DAN EKSISTENSI BUDAYA DI JAWA TENGAH

Ketahanan sosial budaya merupakan salah satu misi pembangunan jangka panjang 20 tahun kedepan menuju Indonesia Emas 2045

Hal ini penting karena kebudayaan menjadi investasi dalam pembangunan masa depan dan peradaban bangsa di era globalisasi

Berdasarkan pengukuran Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK) Jawa Tengah pada tahun 2022, terdapat dua indikator yang masih rendah yaitu ekspresi budaya dan ekonomi budaya

Saat ini kebudayaan dipandang sebagai sektor yang kurang memberikan kontribusi signifikan terhadap kehidupan perekonomian dan hanya dianggap sebagai gaya hidup, hiburan, atau kegiatan sampingan semata yang tidak terkait dengan ekonomi

Sehingga output dari kajian ini adalah seperti apa gambaran ruang ekspresi dan eksistensi budaya yang ada di Jawa Tengah, yang akan disampaikan oleh para pakar kebudayaan.