Program ini menjadi bentuk apresiasi kepada para peneliti individu, kelompok, maupun praktisi industri yang telah menghasilkan karya riset unggulan dan relevan dengan isu-isu pembangunan daerah. Tak hanya itu, ajang ini diharapkan menjadi jembatan antara dunia akademik dan praktis, guna mendorong kebijakan berbasis bukti (evidence-based policy) di lingkup pemerintahan daerah
Berdasarkan visi RPJMD Jawa Tengah 2025–2029, Anugerah ini mengangkat 5 (lima) tema utama:
Tata Kelola Pemerintahan Berintegritas dan Dinamis
Pertumbuhan Ekonomi yang Berdaya Saing
Pembangunan Wilayah yang Inklusif dan Berkelanjutan
Pembangunan Sosial Budaya
Pembangunan pendidikan dan Ketenagakerjaan
Ketentuan dan Tahapan Pelaksanaan
Karya riset yang dapat diikutsertakan adalah publikasi ilmiah (jurnal/prosiding) yang telah terbit dalam kurun waktu 2022–2025, dengan lokus penelitian di wilayah Jawa Tengah. Pendaftaran dilakukan secara daring melalui situshttps://docrida.id/anugrah/daftarmulai 22 April hingga 29 Juni 2025. Proses seleksi mencakup verifikasi administrasi, penilaian teknis oleh dewan juri, presentasi, serta wawancara. Dari seluruh peserta, akan dipilih 10 penerima anugerah yang nantinya diwajibkan menyusun Policy Brief bersama BRIDA dan dewan juri, sebagai kontribusi langsung terhadap arah kebijakan daerah.
Kabupaten Wonosobo, 14 Maret 2025 – Rapat Koordinasi Pengelolaan Sampah Plastik diadakan oleh BRIDA Provinsi Jawa Tengah untuk wilayah Kecamatan Sapuran di Joglo Soekarno, Desa Talunombo, Kabupaten Wonosobo. Rapat ini dipimpin oleh Kepala BRIDA Provinsi Jawa Tengah dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk BAPPEDA Kabupaten Wonosobo, DLHK Kabupaten Wonosobo, Camat Sapuran, serta Kepala Desa se-Kecamatan Sapuran. Rapat ini juga melibatkan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Pengelola Sampah dari tiap desa di Kecamatan Sapuran.
Rapat tersebut bertujuan untuk membahas solusi konkret dalam menanggulangi permasalahan sampah plastik yang semakin meningkat di Kecamatan Sapuran. Melalui koordinasi yang lebih intensif antara pemerintah daerah dan masyarakat, diharapkan dapat ditemukan langkah-langkah strategis untuk mengelola sampah secara lebih efektif dan berkelanjutan di wilayah tersebut.
Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan permasalahan sampah plastik di Kecamatan Sapuran dapat segera tertangani dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Semarang, 27 Februari 2025 – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) menggelar kegiatan Sosialisasi Indeks Inovasi Daerah (IID) Tahun 2025 dan Identifikasi Inovasi Perangkat Daerah. Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid, yang berlangsung di Aula Monumen PKK, Semarang, dan diikuti oleh seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Jawa Tengah, baik secara langsung (luring) maupun daring.
Menguatkan Inovasi Daerah untuk Meningkatkan Daya Saing
Acara yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang Indeks Inovasi Daerah (IID) tahun 2025 ini menjadi penting karena IID merupakan salah satu instrumen untuk mengukur sejauh mana daerah mampu mengembangkan inovasi dalam berbagai sektor. Dengan adanya IID, diharapkan dapat tercipta pemetaan yang lebih jelas mengenai potensi inovasi di setiap daerah, yang pada gilirannya akan mendorong percepatan pembangunan dan meningkatkan daya saing daerah.
Sosialisasi IID dan Identifikasi Inovasi OPD
Pada kegiatan sosialisasi ini, para peserta mendapatkan penjelasan mendalam mengenai metodologi penilaian IID dan bagaimana cara mengidentifikasi serta memetakan inovasi yang telah dilakukan oleh masing-masing OPD. Selain itu, peserta juga diberikan panduan tentang bagaimana mengidentifikasi dan mendokumentasikan inovasi yang telah dilakukan oleh OPD mereka masing-masing, termasuk tantangan dan keberhasilan yang ditemui selama pelaksanaan. Identifikasi inovasi ini bertujuan untuk mendorong setiap OPD untuk lebih fokus pada upaya pengembangan inovasi yang dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, serta membantu pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan berbasis data inovasi.
Menatap Masa Depan yang Lebih Inovatif
Kegiatan Sosialisasi Indeks Inovasi Daerah (IID) Tahun 2025 dan Identifikasi Inovasi Perangkat Daerah ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk memajukan Provinsi Jawa Tengah melalui inovasi. Dengan semakin berkembangnya budaya inovasi di tingkat perangkat daerah, diharapkan akan tercipta solusi-solusi kreatif yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta mempercepat proses pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Bandung, 25 Februari 2025 – Dalam rangka memperkuat ekosistem riset dan inovasi daerah, sekelompok pejabat dari [Nama Instansi] melakukan kunjungan kerja ke Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP2D) Provinsi Jawa Barat. Kunjungan ini bertujuan untuk mendapatkan pembelajaran mendalam mengenai strategi penguatan ekosistem riset dan inovasi, khususnya dalam penyusunan Rencana Induk dan Peta Jalan Pemajuan IPTEK di Daerah (RIPJ-PID) serta pengukuran Indeks Inovasi Daerah (IID).
Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bagian dari upaya untuk menggali praktik terbaik yang telah diterapkan oleh BP2D Provinsi Jawa Barat dalam mendorong pertumbuhan riset dan inovasi di tingkat daerah. Dalam sambutannya, Kepala BP2D Provinsi Jawa Barat menyampaikan bahwa penguatan ekosistem riset dan inovasi daerah sangat penting untuk mendorong kemajuan teknologi dan peningkatan daya saing daerah.
Penyusunan RIPJ-PID: Langkah Strategis Membangun Inovasi Daerah
Salah satu fokus utama kunjungan ini adalah mempelajari lebih dalam mengenai penyusunan Rencana Induk dan Peta Jalan Pemajuan IPTEK di Daerah (RIPJ-PID). Rencana induk tersebut merupakan dokumen penting yang berfungsi sebagai pedoman dalam merancang kebijakan dan program-program riset dan inovasi di tingkat daerah. Dalam sesi diskusi, BP2D Provinsi Jawa Barat memaparkan bagaimana proses penyusunan RIPJ-PID ini melibatkan berbagai stakeholder, mulai dari pemerintah daerah, akademisi, hingga sektor industri.
Melalui RIPJ-PID, daerah diharapkan dapat menciptakan inovasi yang tidak hanya relevan dengan kebutuhan masyarakat setempat, tetapi juga dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan. Proses penyusunan ini juga mencakup pemetaan potensi daerah yang memiliki kekuatan riset tertentu, yang kemudian dapat diintegrasikan ke dalam strategi pembangunan daerah yang lebih luas.
Fasilitasi dan Pembinaan Inovasi Daerah melalui IID
Selain itu, BP2D Provinsi Jawa Barat juga memberikan wawasan mengenai pentingnya pengukuran Indeks Inovasi Daerah (IID) dalam menilai kemajuan dan capaian inovasi di tingkat daerah. IID merupakan alat ukur yang digunakan untuk menilai sejauh mana sebuah daerah mampu menciptakan inovasi di berbagai sektor, mulai dari teknologi, ekonomi, hingga sosial. Pengukuran ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang kekuatan dan kelemahan inovasi di daerah tersebut, serta membantu pemerintah daerah untuk mengambil langkah-langkah yang lebih tepat dalam mendorong kemajuan IPTEK.
Selain pengukuran IID, BP2D juga menjelaskan berbagai inisiatif dan program fasilitasi yang dilakukan untuk mendukung pembinaan inovasi daerah. Salah satu program yang menarik perhatian adalah kompetisi inovasi daerah, yang memberikan penghargaan kepada daerah yang berhasil mengembangkan solusi inovatif untuk tantangan yang ada. Kompetisi ini menjadi salah satu sarana penting dalam mendorong daerah untuk lebih aktif berinovasi, sekaligus memberikan pengakuan terhadap upaya-upaya kreatif yang dapat mengatasi masalah lokal.
Kolaborasi untuk Mendorong Kemajuan Inovasi Daerah
Kunjungan kerja ini menjadi ajang pertukaran ide dan pengalaman, serta membuka peluang bagi kedua belah pihak untuk saling berkolaborasi dalam pengembangan ekosistem riset dan inovasi daerah. [Nama Instansi] yang turut serta dalam kegiatan ini berharap dapat mengadopsi beberapa konsep dan praktik baik yang telah diterapkan oleh BP2D Provinsi Jawa Barat, dengan tujuan untuk meningkatkan daya saing daerah dan mempercepat proses transformasi digital di tingkat lokal.
Melalui pembelajaran ini, diharapkan bahwa daerah dapat lebih proaktif dalam menyusun rencana induk riset dan inovasi, serta memanfaatkan pengukuran Indeks Inovasi Daerah untuk memperbaiki kebijakan dan program inovasi mereka. Selain itu, kompetisi inovasi daerah juga diharapkan dapat menjadi stimulan bagi daerah untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan nasional.
Maju Bersama untuk Inovasi Daerah yang Lebih Baik
Dengan kolaborasi yang semakin erat antara pemerintah daerah dan berbagai stakeholder, penguatan ekosistem riset dan inovasi di tingkat daerah diharapkan dapat tercapai dengan lebih efektif. Inovasi yang berkembang di daerah tidak hanya akan mempercepat pembangunan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memperkuat ketahanan ekonomi daerah.
Kabupaten Grobogan, 25 Februari 2025 – Kegiatan Forum Optimalisasi Technopark dengan tema “Optimalisasi Pengembangan Technopark Pangan Kabupaten Grobogan” telah sukses dilaksanakan di Ruang Rapat Technopark Kabupaten Grobogan. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Grobogan serta tenant-tenant yang bergabung dalam Technopark Pangan Grobogan.
Forum dibuka secara resmi oleh Bapak Anang Armunanto, S.Sos, M.Si, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Grobogan. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pentingnya pengembangan technopark pangan sebagai upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan daerah serta mendukung pemberdayaan ekonomi lokal. Beliau juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha untuk memperkuat sektor pangan yang berkelanjutan.
Dr. Joko Mulyono, S.STP, M.Si, Kepala Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Iptek dan Infrastruktur Riset dan Inovasi BRIDA Provinsi Jawa Tengah, turut memberikan sambutan pengarahan. Dalam pemaparannya, Dr. Joko Mulyono menyampaikan bahwa pengembangan technopark bukan hanya soal inovasi teknologi, tetapi juga mencakup pengembangan sumber daya manusia yang kompeten dalam mengelola potensi pangan di daerah.
Acara ini menghadirkan dua narasumber utama yang ahli di bidangnya:
Teguh Iman Sayekti, S.H, M.Si, Fasilitator Sarana Pemasaran dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah, yang memberikan wawasan mengenai strategi pemasaran bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor pangan.
Arin Listya Apriani, Praktisi Mocaf Krenova Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020, yang membagikan pengalaman dan praktik terbaik dalam pengolahan bahan pangan lokal menjadi produk bernilai tambah melalui teknologi dan inovasi.
Moderator dalam forum ini adalah Suwarno, S.H, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Grobogan, yang memandu jalannya diskusi dan bertindak sebagai penghubung antara narasumber dan peserta.
Kegiatan ini juga merupakan ajang berbagi pengetahuan dan pengalaman antara OPD terkait dan tenant Technopark Pangan Kabupaten Grobogan, dengan harapan dapat memperkuat ekosistem pangan berbasis inovasi yang berkelanjutan di Grobogan. Melalui kolaborasi ini, diharapkan Grobogan dapat menjadi salah satu daerah yang unggul dalam pemanfaatan teknologi untuk pengembangan sektor pangan yang berdaya saing.
Dengan adanya forum ini, diharapkan ke depan akan ada peningkatan kapasitas, inovasi, serta kemajuan yang signifikan dalam pengembangan dan pemasaran produk pangan lokal yang berkualitas di Kabupaten Grobogan.
Semarang, 24 Februari – Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Jawa Tengah, Bapak Mohamad Arief Irwanto, menerima kunjungan kerja Kepala BRIDA Provinsi Nusa Tenggara Barat, Bapak Lalu Suryadi, beserta jajaran Pejabat BRIDA Provinsi Nusa Tenggara Barat lainnya di Ruang Rapat Prayogasala BRIDA Provinsi Jawa Tengah.
Dalam kunjungan tersebut, hadir mendampingi Kepala BRIDA Jateng, para Kepala Bidang, Kasubbag, serta staf di lingkungan BRIDA Provinsi Jawa Tengah. Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama dalam bidang penelitian, pengembangan, dan inovasi daerah. Selain itu, kedua pihak berbagi pengalaman dalam riset dan inovasi yang diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
Kepala BRIDA Jateng, Bapak Mohamad Arief Irwanto, menyampaikan harapannya agar sinergi ini dapat membawa manfaat besar bagi pembangunan berkelanjutan di kedua provinsi. “Kolaborasi ini menjadi langkah strategis untuk mendorong inovasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan tantangan zaman,” ujarnya.
Semoga pertemuan ini menjadi awal dari kerja sama yang lebih erat antara BRIDA Provinsi Jawa Tengah dan BRIDA Provinsi Nusa Tenggara Barat, demi menciptakan solusi inovatif yang berdampak positif bagi pembangunan daerah.
Surakarta (19/02/2025) – BRIDA Provinsi Jawa Tengah melaksanakan kegiatan Development of research and innovation talent Ecosystem (Deresvatalens) dengan tema “Optimalisasi Post Doctoral Fellow Guna Mendukung Penguatan Ekosistem Talenta Riset dan Inovasi dalam pembangunan di Jawa Tengah“ yang bertempat di Aula Gedung Pasca Sarjana UNS Surakarta. Narasumber dalam acara ini : 1. Asisten Deputi Manajemen Talenta dan Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur Deputi Bidang SDM Aparatur KEMENPANRB Republik Indonesia 2. Direktur Manajemen Talenta Deputi Bidang SDMI Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) 3. Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Tengah 4. Prof. Dr. Ir. Sri Puryono KS,M.P. selaku Tim Transisi Gubernur Jawa Tengah Terpilih Periode 2025 – 2029 dihadiri oleh peserta Para Doktor dari berbagai Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah. Tujuan dari kegiatan ini adalah membangun sinergi dan kolaborasi SDM dari unsur pemerintahan, lembaga pendidikan, lembaga profesi, Perguruan Tinggi, dunia usaha dan industri serta masyarakat untuk menghasilkan transfer knowledge, transfer technology dan kerjasama penelitian. Melalui Para Doktor di berbagai Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah diharapkan dapat berkontribusi lebih besar dalam pembangunan di Jawa Tengah sesuai dengan gelar keilmuan yang disandang dan dimiliki.
Kota Semarang (7/2/2025) – BRIDA Provinsi Jawa Tengah melakukan kegiatan penerimaan Pentasyarufan dengan dukungan dari program zakat ke Pondok Pesantren Al Qadri Al Islami Semarang dan Pondok Pesantren Darul Quro Gunung Pati Kota Semarang.
Kegiatan ini bertujuan untuk membantu meringankan kebutuhan pokok para santri di pesantren. Semoga Penerimaan Pentasyarufan dengan bantuan zakat ini menjadi bermanfaat dan bertambah berkah bagi penerima zakat di lingkungan Pondok Pesantren di Gunung Pati Kota Semarang.
Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Jawa Tengah, hadir mewakili Penjabat (Pj.) Gubernur Provinsi Jawa Tengah untuk memberikan sambutan sekaligus membuka acara Polines Robotic Contest 2025 yang berlangsung di Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Semarang (Polines) Ir. Ign. Darmoji, pada tanggal 8 Februari 2025.
Dalam sambutannya, Kepala BRIDA Provinsi Jawa Tengah menyampaikan harapannya untuk meningkatkan sinergi antara BRIDA dan Polines, khususnya dalam pengembangan dan penerapan teknologi kecerdasan buatan (AI) di bidang robotika. Beliau berharap kolaborasi ini dapat mendorong inovasi teknologi yang bermanfaat bagi kemajuan Provinsi Jawa Tengah dan Indonesia secara umum.
Acara yang diikuti oleh 51 peserta ini mencakup pelajar SMA dan mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia. Polines Robotic Contest 2025 bertujuan untuk mempromosikan inovasi, kreativitas, dan kemampuan teknis dalam bidang robotika. Para peserta berkesempatan untuk menunjukkan hasil karya robotik mereka serta berkompetisi dalam berbagai kategori yang menantang.
Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, diharapkan dapat semakin membuka peluang bagi pengembangan sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif, sekaligus menjadi ajang bagi generasi muda untuk berkontribusi dalam kemajuan teknologi di Indonesia.
Semarang, 6 Februari 2025 – Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Jawa Tengah mengadakan sosialisasi terkait Surat Keputusan (SK) Tim Pendamping Teknis untuk Indeks Inovasi Daerah (IID) Tahun 2024. Acara yang dilaksanakan secara internal ini bertujuan untuk memperkenalkan peran dan tanggung jawab tim pendamping teknis dalam mendukung pelaksanaan IID di daerah.
Sosialisasi ini dihadiri oleh sejumlah pegawai di lingkungan BRIDA Jawa Tengah. Dalam acara tersebut, para peserta mendapatkan pemahaman mendalam mengenai mekanisme pelaksanaan IID dan urgensi peningkatan indeks inovasi di tingkat daerah, sebagai salah satu upaya memperkuat daya saing dan pembangunan ekonomi di Jawa Tengah.
Lebih lanjut, pihak BRIDA berharap dengan adanya sosialisasi ini, seluruh anggota Tim Pendamping Teknis dapat memahami tugasnya dan bekerja secara sinergis dalam menyusun dan mengevaluasi data dukung terkait inovasi daerah. Sosialisasi tersebut juga mencakup pembahasan tentang penilaian inovasi, mekanisme pengumpulan data, serta prosedur evaluasi yang harus dijalankan sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan.
Indeks Inovasi Daerah (IID) adalah salah satu instrumen penting dalam mengukur tingkat kemajuan inovasi di tiap daerah. Dengan adanya IID, pemerintah daerah diharapkan mampu merumuskan kebijakan yang lebih tepat guna dalam mendorong pengembangan inovasi yang berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Sebagai langkah selanjutnya, tim pendamping teknis diharapkan segera melaksanakan tugasnya di lapangan, dengan melakukan koordinasi dan bimbingan kepada pemerintah daerah untuk memastikan tercapainya evaluasi yang komprehensif dan akurat mengenai indeks inovasi daerah pada tahun 2024.
BRIDA Jawa Tengah berharap sosialisasi ini dapat meningkatkan kolaborasi antara berbagai pihak terkait, sehingga upaya pengembangan inovasi daerah di Jawa Tengah dapat berjalan optimal, memperkuat ekosistem inovasi, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.