Talunombo, 28 Mei 2025 – Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Jawa Tengah, bersinergi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, menyelenggarakan Pelatihan Budidaya Padi dan Pemanfaatan Bioteknologi di Djoglo Soekarno, Desa Talunombo. Kegiatan ini merupakan bagian dari alih teknologi hasil riset budidaya padi dan pemanfaatan bioteknologi yang sebelumnya telah diuji coba di Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.
Pelatihan ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Asisten Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Perwakilan Bappeda Kabupaten Wonosobo, Perwakilan Dispaperkan Kabupaten Wonosobo, BPP Kecamatan Sapuran, PPL Desa Talunombo, serta para petani Desa Talunombo.
Acara diawali dengan sambutan selamat datang dari Kepala Desa Talunombo, yang menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi pertanian bagi peningkatan hasil produksi. Sambutan pengarahan juga diberikan oleh Asisten Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, serta Kepala BRIDA Provinsi Jawa Tengah, yang secara resmi membuka kegiatan.
Sebagai bentuk komitmen pengembangan sektor pertanian, dilakukan penandatanganan Komitmen Kerja Sama antara BRIDA Provinsi Jawa Tengah dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, serta Perjanjian Kerja Sama antara BRIDA Provinsi Jawa Tengah dengan Kelompok Tani Sido Maju.
Materi pelatihan disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. KRMT Gembong Danudiningrat, Direktur CV Pendawa Kencana Multfarm, yang mengajak peserta untuk mengubah mindset bertani menjadi lebih cerdas dan berorientasi pada profit. Beliau juga memaparkan pemanfaatan hormon tumbuhan secara alami, seperti auksin, sitokinin, dan giberelin, yang dapat meningkatkan pertumbuhan serta hasil panen. Peserta diberikan pemahaman tentang cara pembuatan hormon dari bahan sederhana guna mendukung efisiensi biaya dan keberlanjutan usaha tani.
Kegiatan ini ditutup dengan praktik langsung bersama Tim Pendawa Kencana Multfarm terkait pembuatan GSA dan pemeraman benih padi, sebagai langkah nyata dalam penerapan teknologi pertanian di tingkat desa.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para petani mampu mengadaptasi teknologi dan inovasi terbaru dalam budidaya padi, sehingga produktivitas pertanian semakin meningkat dan berkontribusi pada ketahanan pangan daerah.


