Kota Semarang, 19 Mei 2025 – Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah melaksanakan kegiatan Pengawasan Kearsipan Internal sebagai bagian dari langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pengelolaan arsip di lingkungan perangkat daerah.
Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh instansi di bawah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengelola arsip sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku. Dengan pengawasan ini, diharapkan tercipta budaya tertib arsip, meningkatnya akuntabilitas lembaga, serta terjaminnya perlindungan arsip sebagai aset penting dan sumber informasi yang bernilai tinggi bagi daerah.
Pengawasan kearsipan ini menjadi salah satu bentuk komitmen Dinas Kearsipan dan Perpustakaan dalam mendukung tata kelola pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan berbasis data yang valid.
Kota Semarang – Pelaksanaan kegiatan FGD Penyusunan Background Study Kewilayahan dan Sosialisasi Konsep Pengisian Kuesioner Pembentukan Kelembagaan WP Kedungsepur pada 25 April 2025 di Aula Monumen PKK Ungaran dengan peserta OPD terkait dan Kabupaten/Kota wilayah Kedungsepur.
Kota Semarang – BRIDA Provinsi Jawa Tengah melaksanakan kegiatan Coaching Clinic Pengembangan Kompetisi Pelaksana Inovasi secara hybrid pada tanggal 24 April 2025 di Ruang Rapat VI-A Bappeda Provinsi Jawa Tengah dengan peserta seluruh OPD Provinsi Jawa Tengah. Narasumber yang hadir dalam kegiatan ini antara lain: – Haris Faozan, M.Si (LAN RI) – Akik Dwi Suharto Rodulfus, AK (Kementerian PAN-RB) – Iskandar Saharudin, S.H., M.H (PATTIRO Semarang) – Dr. Drs. R. Slamet Santoso, M.Si (UNDIP) Melalui kegiatan ini, diharapkan inovasi yang dikembangkan di lingkungan Pemprov Jateng semakin berkualitas, berdampak nyata, dan berkelanjutan.
BRIDA Jateng Dorong Riset Jadi Solusi Pembangunan Daerah
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkomitmen mendorong riset dan inovasi sebagai intervensi strategis dalam pembangunan daerah. Melalui BRIDA Jateng, dibangun Doc-RIDa, sebuah platform transformasi paradigma riset yang tak hanya fokus pada pelaksanaan, tetapi juga pemanfaatan hasilnya untuk menjawab tantangan pembangunan. Sebagai apresiasi atas kontribusi tersebut, BRIDA meluncurkan Anugerah Karya Riset Pembangunan Jawa Tengah 2025 Sebuah penghargaan tahunan yang tidak hanya mengapresiasi karya terbaik, tapi juga mengorkestrasi pemanfaatan hasil riset untuk pembangunan berkelanjutan di berbagai sektor. Lima tema besar tahun ini diangkat dari RPJMD Jateng 2025–2029: 1. Tata Kelola Pemerintahan Berintegritas dan Dinamis 2. Pertumbuhan Ekonomi yang Berdaya Saing 3. Pembangunan Wilayah Inklusif dan Berkelanjutan 4. Pembangunan Sosial Budaya 5. Pembangunan Pendidikan dan Ketenagakerjaan Mari terus bergerak bersama! Riset bukan hanya angka dan laporan — tapi solusi nyata untuk masa depan Jawa Tengah yang lebih maju, inklusif, dan berkelanjutan.
“Kirimkan Publikasi Risetmu dan Jadi Bagian dari Kemajuan Pembangunan Jawa Tengah!”
BRIDA Provinsi Jawa Tengah Gelar Forum Perangkat Daerah/Lintas Perangkat Daerah Tahun 2025: Wujudkan Sinergi Riset dan Inovasi untuk Pembangunan Daerah
Semarang, 17 April 2025 — Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan Forum Perangkat Daerah/Lintas Perangkat Daerah sebagai bagian dari tahapan perencanaan pembangunan Tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung di [tempat acara] dan diikuti oleh perwakilan dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), akademisi, mitra riset, serta unsur masyarakat.
Forum ini bertujuan untuk menyelaraskan program dan kegiatan BRIDA dengan arah kebijakan pembangunan daerah, serta menghimpun masukan strategis dari pemangku kepentingan lintas sektor. Dalam sambutannya, Kepala BRIDA Provinsi Jawa Tengah, Drs. Muhamad Arief Irwanto, M.Si., menyampaikan pentingnya memperkuat kolaborasi antarsektor untuk mendorong riset dan inovasi sebagai fondasi pengambilan kebijakan dan pembangunan berbasis data.
“Melalui forum ini, kami ingin memastikan bahwa program riset dan inovasi daerah tidak berjalan sendiri, tetapi terkoneksi dengan prioritas pembangunan daerah dan kebutuhan nyata di lapangan,” ujar Arief Irwanto.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan rencana kerja BRIDA tahun 2025, penyampaian pokok-pokok pikiran DPRD, dan sesi diskusi bersama OPD mitra. Beberapa topik strategis yang menjadi fokus antara lain penguatan kapasitas SDM riset, digitalisasi layanan inovasi, dan pembangunan infrastruktur riset yang inklusif.
Forum ini diharapkan menjadi wadah untuk memperkuat koordinasi lintas perangkat daerah, membangun sinergi antar pemangku kepentingan, serta memastikan arah pembangunan Jawa Tengah yang berbasis ilmu pengetahuan dan inovasi.
Sebagai penutup, peserta menyepakati komitmen bersama dengan penandatanganan Berita Acara untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam perencanaan dan pelaksanaan program riset dan inovasi di tahun mendatang.
📸 Dokumentasi kegiatan, notulen hasil forum, dan daftar hadir tersedia pada portal resmi BRIDA Jateng.
Program ini menjadi bentuk apresiasi kepada para peneliti individu, kelompok, maupun praktisi industri yang telah menghasilkan karya riset unggulan dan relevan dengan isu-isu pembangunan daerah. Tak hanya itu, ajang ini diharapkan menjadi jembatan antara dunia akademik dan praktis, guna mendorong kebijakan berbasis bukti (evidence-based policy) di lingkup pemerintahan daerah
Berdasarkan visi RPJMD Jawa Tengah 2025–2029, Anugerah ini mengangkat 5 (lima) tema utama:
Tata Kelola Pemerintahan Berintegritas dan Dinamis
Pertumbuhan Ekonomi yang Berdaya Saing
Pembangunan Wilayah yang Inklusif dan Berkelanjutan
Pembangunan Sosial Budaya
Pembangunan pendidikan dan Ketenagakerjaan
Ketentuan dan Tahapan Pelaksanaan
Karya riset yang dapat diikutsertakan adalah publikasi ilmiah (jurnal/prosiding) yang telah terbit dalam kurun waktu 2022–2025, dengan lokus penelitian di wilayah Jawa Tengah. Pendaftaran dilakukan secara daring melalui situshttps://docrida.id/anugrah/daftarmulai 22 April hingga 29 Juni 2025. Proses seleksi mencakup verifikasi administrasi, penilaian teknis oleh dewan juri, presentasi, serta wawancara. Dari seluruh peserta, akan dipilih 10 penerima anugerah yang nantinya diwajibkan menyusun Policy Brief bersama BRIDA dan dewan juri, sebagai kontribusi langsung terhadap arah kebijakan daerah.
Kabupaten Wonosobo, 14 Maret 2025 – Rapat Koordinasi Pengelolaan Sampah Plastik diadakan oleh BRIDA Provinsi Jawa Tengah untuk wilayah Kecamatan Sapuran di Joglo Soekarno, Desa Talunombo, Kabupaten Wonosobo. Rapat ini dipimpin oleh Kepala BRIDA Provinsi Jawa Tengah dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk BAPPEDA Kabupaten Wonosobo, DLHK Kabupaten Wonosobo, Camat Sapuran, serta Kepala Desa se-Kecamatan Sapuran. Rapat ini juga melibatkan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Pengelola Sampah dari tiap desa di Kecamatan Sapuran.
Rapat tersebut bertujuan untuk membahas solusi konkret dalam menanggulangi permasalahan sampah plastik yang semakin meningkat di Kecamatan Sapuran. Melalui koordinasi yang lebih intensif antara pemerintah daerah dan masyarakat, diharapkan dapat ditemukan langkah-langkah strategis untuk mengelola sampah secara lebih efektif dan berkelanjutan di wilayah tersebut.
Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan permasalahan sampah plastik di Kecamatan Sapuran dapat segera tertangani dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Semarang, 27 Februari 2025 – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) menggelar kegiatan Sosialisasi Indeks Inovasi Daerah (IID) Tahun 2025 dan Identifikasi Inovasi Perangkat Daerah. Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid, yang berlangsung di Aula Monumen PKK, Semarang, dan diikuti oleh seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Jawa Tengah, baik secara langsung (luring) maupun daring.
Menguatkan Inovasi Daerah untuk Meningkatkan Daya Saing
Acara yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang Indeks Inovasi Daerah (IID) tahun 2025 ini menjadi penting karena IID merupakan salah satu instrumen untuk mengukur sejauh mana daerah mampu mengembangkan inovasi dalam berbagai sektor. Dengan adanya IID, diharapkan dapat tercipta pemetaan yang lebih jelas mengenai potensi inovasi di setiap daerah, yang pada gilirannya akan mendorong percepatan pembangunan dan meningkatkan daya saing daerah.
Sosialisasi IID dan Identifikasi Inovasi OPD
Pada kegiatan sosialisasi ini, para peserta mendapatkan penjelasan mendalam mengenai metodologi penilaian IID dan bagaimana cara mengidentifikasi serta memetakan inovasi yang telah dilakukan oleh masing-masing OPD. Selain itu, peserta juga diberikan panduan tentang bagaimana mengidentifikasi dan mendokumentasikan inovasi yang telah dilakukan oleh OPD mereka masing-masing, termasuk tantangan dan keberhasilan yang ditemui selama pelaksanaan. Identifikasi inovasi ini bertujuan untuk mendorong setiap OPD untuk lebih fokus pada upaya pengembangan inovasi yang dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, serta membantu pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan berbasis data inovasi.
Menatap Masa Depan yang Lebih Inovatif
Kegiatan Sosialisasi Indeks Inovasi Daerah (IID) Tahun 2025 dan Identifikasi Inovasi Perangkat Daerah ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk memajukan Provinsi Jawa Tengah melalui inovasi. Dengan semakin berkembangnya budaya inovasi di tingkat perangkat daerah, diharapkan akan tercipta solusi-solusi kreatif yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta mempercepat proses pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Bandung, 25 Februari 2025 – Dalam rangka memperkuat ekosistem riset dan inovasi daerah, sekelompok pejabat dari [Nama Instansi] melakukan kunjungan kerja ke Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP2D) Provinsi Jawa Barat. Kunjungan ini bertujuan untuk mendapatkan pembelajaran mendalam mengenai strategi penguatan ekosistem riset dan inovasi, khususnya dalam penyusunan Rencana Induk dan Peta Jalan Pemajuan IPTEK di Daerah (RIPJ-PID) serta pengukuran Indeks Inovasi Daerah (IID).
Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bagian dari upaya untuk menggali praktik terbaik yang telah diterapkan oleh BP2D Provinsi Jawa Barat dalam mendorong pertumbuhan riset dan inovasi di tingkat daerah. Dalam sambutannya, Kepala BP2D Provinsi Jawa Barat menyampaikan bahwa penguatan ekosistem riset dan inovasi daerah sangat penting untuk mendorong kemajuan teknologi dan peningkatan daya saing daerah.
Penyusunan RIPJ-PID: Langkah Strategis Membangun Inovasi Daerah
Salah satu fokus utama kunjungan ini adalah mempelajari lebih dalam mengenai penyusunan Rencana Induk dan Peta Jalan Pemajuan IPTEK di Daerah (RIPJ-PID). Rencana induk tersebut merupakan dokumen penting yang berfungsi sebagai pedoman dalam merancang kebijakan dan program-program riset dan inovasi di tingkat daerah. Dalam sesi diskusi, BP2D Provinsi Jawa Barat memaparkan bagaimana proses penyusunan RIPJ-PID ini melibatkan berbagai stakeholder, mulai dari pemerintah daerah, akademisi, hingga sektor industri.
Melalui RIPJ-PID, daerah diharapkan dapat menciptakan inovasi yang tidak hanya relevan dengan kebutuhan masyarakat setempat, tetapi juga dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan. Proses penyusunan ini juga mencakup pemetaan potensi daerah yang memiliki kekuatan riset tertentu, yang kemudian dapat diintegrasikan ke dalam strategi pembangunan daerah yang lebih luas.
Fasilitasi dan Pembinaan Inovasi Daerah melalui IID
Selain itu, BP2D Provinsi Jawa Barat juga memberikan wawasan mengenai pentingnya pengukuran Indeks Inovasi Daerah (IID) dalam menilai kemajuan dan capaian inovasi di tingkat daerah. IID merupakan alat ukur yang digunakan untuk menilai sejauh mana sebuah daerah mampu menciptakan inovasi di berbagai sektor, mulai dari teknologi, ekonomi, hingga sosial. Pengukuran ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang kekuatan dan kelemahan inovasi di daerah tersebut, serta membantu pemerintah daerah untuk mengambil langkah-langkah yang lebih tepat dalam mendorong kemajuan IPTEK.
Selain pengukuran IID, BP2D juga menjelaskan berbagai inisiatif dan program fasilitasi yang dilakukan untuk mendukung pembinaan inovasi daerah. Salah satu program yang menarik perhatian adalah kompetisi inovasi daerah, yang memberikan penghargaan kepada daerah yang berhasil mengembangkan solusi inovatif untuk tantangan yang ada. Kompetisi ini menjadi salah satu sarana penting dalam mendorong daerah untuk lebih aktif berinovasi, sekaligus memberikan pengakuan terhadap upaya-upaya kreatif yang dapat mengatasi masalah lokal.
Kolaborasi untuk Mendorong Kemajuan Inovasi Daerah
Kunjungan kerja ini menjadi ajang pertukaran ide dan pengalaman, serta membuka peluang bagi kedua belah pihak untuk saling berkolaborasi dalam pengembangan ekosistem riset dan inovasi daerah. [Nama Instansi] yang turut serta dalam kegiatan ini berharap dapat mengadopsi beberapa konsep dan praktik baik yang telah diterapkan oleh BP2D Provinsi Jawa Barat, dengan tujuan untuk meningkatkan daya saing daerah dan mempercepat proses transformasi digital di tingkat lokal.
Melalui pembelajaran ini, diharapkan bahwa daerah dapat lebih proaktif dalam menyusun rencana induk riset dan inovasi, serta memanfaatkan pengukuran Indeks Inovasi Daerah untuk memperbaiki kebijakan dan program inovasi mereka. Selain itu, kompetisi inovasi daerah juga diharapkan dapat menjadi stimulan bagi daerah untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan nasional.
Maju Bersama untuk Inovasi Daerah yang Lebih Baik
Dengan kolaborasi yang semakin erat antara pemerintah daerah dan berbagai stakeholder, penguatan ekosistem riset dan inovasi di tingkat daerah diharapkan dapat tercapai dengan lebih efektif. Inovasi yang berkembang di daerah tidak hanya akan mempercepat pembangunan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memperkuat ketahanan ekonomi daerah.
Kabupaten Grobogan, 25 Februari 2025 – Kegiatan Forum Optimalisasi Technopark dengan tema “Optimalisasi Pengembangan Technopark Pangan Kabupaten Grobogan” telah sukses dilaksanakan di Ruang Rapat Technopark Kabupaten Grobogan. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Grobogan serta tenant-tenant yang bergabung dalam Technopark Pangan Grobogan.
Forum dibuka secara resmi oleh Bapak Anang Armunanto, S.Sos, M.Si, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Grobogan. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pentingnya pengembangan technopark pangan sebagai upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan daerah serta mendukung pemberdayaan ekonomi lokal. Beliau juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha untuk memperkuat sektor pangan yang berkelanjutan.
Dr. Joko Mulyono, S.STP, M.Si, Kepala Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Iptek dan Infrastruktur Riset dan Inovasi BRIDA Provinsi Jawa Tengah, turut memberikan sambutan pengarahan. Dalam pemaparannya, Dr. Joko Mulyono menyampaikan bahwa pengembangan technopark bukan hanya soal inovasi teknologi, tetapi juga mencakup pengembangan sumber daya manusia yang kompeten dalam mengelola potensi pangan di daerah.
Acara ini menghadirkan dua narasumber utama yang ahli di bidangnya:
Teguh Iman Sayekti, S.H, M.Si, Fasilitator Sarana Pemasaran dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah, yang memberikan wawasan mengenai strategi pemasaran bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor pangan.
Arin Listya Apriani, Praktisi Mocaf Krenova Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020, yang membagikan pengalaman dan praktik terbaik dalam pengolahan bahan pangan lokal menjadi produk bernilai tambah melalui teknologi dan inovasi.
Moderator dalam forum ini adalah Suwarno, S.H, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Grobogan, yang memandu jalannya diskusi dan bertindak sebagai penghubung antara narasumber dan peserta.
Kegiatan ini juga merupakan ajang berbagi pengetahuan dan pengalaman antara OPD terkait dan tenant Technopark Pangan Kabupaten Grobogan, dengan harapan dapat memperkuat ekosistem pangan berbasis inovasi yang berkelanjutan di Grobogan. Melalui kolaborasi ini, diharapkan Grobogan dapat menjadi salah satu daerah yang unggul dalam pemanfaatan teknologi untuk pengembangan sektor pangan yang berdaya saing.
Dengan adanya forum ini, diharapkan ke depan akan ada peningkatan kapasitas, inovasi, serta kemajuan yang signifikan dalam pengembangan dan pemasaran produk pangan lokal yang berkualitas di Kabupaten Grobogan.